Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perunggasan PT Widodo Makmur Unggas Tbk. akan memperkuat bisnis di level downstream saat harga komoditas pakan ternak melambung, sembari meningkatkan kapasitas produksi terintegrasi.
Chief Executive Officer Widodo Makmur Unggas Ali Mas'adi mengatakan, pihaknya memiliki strategi yang berbeda dengan perusahaan lain di industri yang sama dalam menghadapi kenaikan harga kedelai dan jagung. Ali menyebut, 90 persen pendapatan perseroan didorong oleh produk daging ayam.
"Fokus bisnisnya di downstream atau rumah potong hewan (RPH). Kalau dilihat, harga daging ayam itu relatif stabil sehingga tidak terlalu berpengaruh [kenaikan harga komoditas]," ujar Ali dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (15/6/2022).
Dengan harga komoditas bahan pakan yang naik, lanjut Ali, perseroan telah melakukan riset cara mengurangi ketergantungan terhadap produk kedelai yang masih diimpor hingga saat ini. Dengan strategi ini, emiten berkode saham WMUU ini yakin dapat mengurangi pemakaian kedelai menjadi 15 persen dari 25 persen.
Lebih lanjut, Ali menegaskan peluang meningkatkan penjualan di sisi downstream masih terbuka saat ini mengingat fokus bisnis WMUU berada pada sisi downstream.