Bisnis.com, JAKARTA - PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) mengumumkan absen membagikan dividen dari laba bersih 2021 Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Padahal INCO mencatatkan pertumbuhan laba bersih pada 2021. Tahun lalu, INCO mencetak laba bersih US$167,20 juta. Capaian ini tumbuh hingga 112,5 persen dari realisasi laba bersih pada 2020 senilai US$78,68 juta.
Direktur Keuangan Vale Indonesia Bernardus Irmanto mengatakan, Vale tidak membagikan dividen tahun ini akibat adanya kenaikan permintaan kas untuk mendanai proyek-proyek perseroan.
"Ada beberapa pertimbangan kami tidak membagikan dividen. Ada kenaikan cash demand untuk mendanai proyek di Bahadopi, Pomalaa, dan Sorowako," ujar Bernardus dalam paparan publik, Selasa (21/6/2022).
Alasan lainnya, kata Bernardus, saat ini pihaknya tengah menghadapi proyek pengembangan dan tahun ini ditargetkan mencapai final investment decision (FID) dan masuk tahap konstruksi.
Menurutnya, untuk mendanai konstruksi tambang akan membutuhkan kas yang sangat besar. Dengan demikian, pihaknya harus berhati-hati menggunakan kas.
Baca Juga
"Kami juga harus hati-hati menyikapi fluktuasi harga nikel, karena fluktuasi harga nikel akan mempengaruhi posisi kami di masa yang akan datang," tuturnya.
Sebagai informasi, Vale Indonesia dan Grup Huayou akan membangun pabrik High Pressure Acid Leach (HPAL) dengan teknologi dan proses sesuai standar kelas dunia. Vale Indonesia akan berperan melakukan penambangan nikel berupa bijih limonit dan bijih saprolit berkadar rendah. Operasi HPAL di Blok Pomalaa ini menargetkan kapasitas produksi hingga 120.000 metrik ton nikel per tahun.
Adapunm selain mengumumkan tidak membagikan dividen, RUPST Vale juga menyetujui perubahan susunan direksi dan komisaris. Vale mengumumkan mengangkat Muhammad Rachmat Kaimuddin sebagai Wakil Presiden Komisaris menggantikan Hendi Prio Santoso, dan Yusuke Niwa sebagai Komisaris Perseroan menggantikan Nobuhiro Matsumoto.