Bisnis.com, JAKARTA - PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) menunda rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk persetujuan pemecahan saham (stock split) perseroan.
Sebelumnya, RUPSLB itu rencananya akan diadakan pada 29 Juni 2022, bersamaan dengan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST)
“RUPSLB selanjutnya akan ditunda sampai waktu yang akan ditentukan kemudian dengan memperhatikan persetujuan dari OJK terkait mata acara RUPSLB tersebut,” jelas manajemen SMDR dalam keterbukaan informasi, Rabu (22/6/2022).
Sementara itu, RUPST perusahaan akan tetap berjalan sesuai dengan jadwal. Dalam keterbukaan informasi, ada lima mata acara dalam RUPST itu, yaitu persetujuan atas laporan tahunan direksi termasuk laporan pengawasan dewan komisaris perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2021.
Kemudian, pengesahan laporan keuangan perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021. Selanjutnya, penetapan penggunaan hasil usaha perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021.
Kemudian, penunjukan akuntan publik dan/atau kantor akuntan publik perseroan untuk mengaudit laporan keuangan perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022.
Baca Juga
Penetapan besarnya gaji dan tunjangan anggota direksi, serta penetapan besarnya honorarium anggota dewan komisaris perseroan, serta pengangkatan kembali anggota dewan komisaris perseroan.
Adapun, SMDR telah menyerap capital expenditure (capex) US$50 juta sepanjang 2022 berjalan. Direktur Utama SMDR Bani Maulana Mulia menyebutkan, SMDR baru menyerap anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) kurang dari US$50 juta dari target belanja modal sekitar US$130 juta - US$150 juta.
"Realisasi capex kami terus jaga berhati-hati, yang pasti proses akuisisi sejauh ini berjalan sangat positif sesuai rencana. Untuk revisi target saat ini masih dalam proses finalisasi, nanti akan kami umumkan," ujarnya belum lama ini.