Bisnis.com, JAKARTA - Emisi obligasi korporasi diperkirakan akan semakin meningkat pada paruh kedua 2022. Hal ini seiring dengan realisasi penerbitan surat utang pada pekan pertama Juni 2022 yang mencapai Rp64,29 triliun.
Direktur Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Ezra Nazula mengatakan, dengan membaiknya dan kembali pulihnya ekonomi, hal ini akan mendorong kebutuhan perusahaan menggalang dana untuk ekspansi bisnis dan modal kerja.
"Kami perkirakan penerbitan di semester II/2022 akan meningkat dibanding semester I/2022 tahun ini," kata Ezra kepada Bisnis, Senin (20/6/2022).
Menurut Ezra, perusahaan-perusahaan yang akan menerbitkan obligasi akan menyesuaikan timing penerbitan dengan imbal hasil acuan obligasi pemerintah atau BI rate.
Sebagaimana diketahui, saat ini suku bunga acuan atau BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) berada pada angka 3,5 persen. Suku bunga ini dipertahankan BI sejak Februari 2021.
Sebagai informasi, sejumlah perusahaan telah menyiapkan penerbitan surat utang dalam waktu dekat, terutama di sektor multifinance dan perbankan.
Baca Juga
Terbaru, rencana emisi obligasi disampaikan oleh Indomobil Finance, KB Finance, Bank BNI, Maybank, dan Adira Finance.
Sementara itu, Pefindo mencatat mandat penerbitan obligasi oleh korporasi sampai akhir April 2022 mencapai Rp85 triliun. Adapun sepanjang tahun ini, obligasi sejumlah Rp92,8 triliun dari total Rp157 triliun akan jatuh tempo pada semester kedua tahun ini.