Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan terkoreksi pada perdagangan besok, Senin (20/6/2022) seiring dengan penantian investor terhadap keputusan suku bunga Bank Indonesia.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG parkir pada posisi 6.976,37 atau naik 0,15 persen pada hari ini, Senin (20/6/2022). Sepanjang sesi IHSG bergerak pada rentang 6.859,59 - 6.976,37.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan dalam risetnya menjelaskan, IHSG ditutup menguat setelah sempat melemah di sesi pertama perdagangan dikarenakan kekhawatiran akan inflasi yang tinggi masih membayangi.
Bank of China menetapkan suku bunga masih di angka 3.70%. dari dalam negeri masih didorong musim pembagian dividen.
Dennies memprediksi IHSG akan melemah pada perdagangan besok. Secara teknikal, candlestick membentuk hanging man dengan stochastic yang membentuk goldencross di area oversold mengindikasikan potensi rebound.
"Pergerakan diperkirakan akan terbatas jelang RDG Bank Indonesia pada tengah pekan. IHSG diperkirakan masih akan ditopang oleh musim pembagian dividen," jelas Dennies
Baca Juga
Selanjutnya, Dennies memperkirakan IHSG bergerak pada level support 6.820 dan 6.898 serta resistance 7.015 dan 7.054.
Adapun beberapa saham yang menjadi rekomendasi Dennies untuk perdagangan besok adalah sebagai berikut:
ERAA Erajaya Swasembada Tbk (Target Price: 530 – 545)
Entry Level: 500 – 510
Stop Loss: 490
Candlestick membentuk higher high dan higher low dengan stochastic membentuk goldencross mendingikasikan potensi penguatan.
MIKA Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (Target Price: 2,950 – 3,000)
Entry Level: 2,800 – 2,850
Stop Loss: 2,770
Menguat dan breakout resistance dengan volume tinggi dan stochastic melebar setelah membentuk goldencross berpotensi melanjutkan penguatan. Target Price/Entry level/Stop Loss upgraded.
BRPT Barito Pacific Tbk (Target Price: 785 – 805)
Entry Level: 740 – 760
Stop Loss: 730
Candlestick membentuk higher high dan higher low dengan stochastic membentuk goldencross mendingikasikan potensi penguatan.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.