Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberi pesan khusus pada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) pasca penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) disetujui kreditur.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan emiten berkode saham GIAA itu telah menyelesaikan pemungutan suara dengan hasil yang positif. Menurutnya mayoritas kreditur memberikan pilihan untuk Garuda Indonesia melakukan PKPU.
"Berdasarkan hasil voting Inshaallah Garuda dapat mencapai threshold suara yang menjadi syarat daripada homologasi," ujarnya di Jakarta, Sabtu (18/6/2022).
Erick menilai keputusan tersebut akan sangat berdampak baik bagi kinerja GIAA di tengah membaiknya kegiatan ekonomi masyarakat saat ini. Maskapai pelat merah itu disebut dapat melanjutkan langkah-langkah bisnis strategisnya dengan adanya PKPU.
Dia mengungkapkan Garuda Indonesia akan lebih fokus untuk melayani rute-rute domestik yang telah kembali pulih setelah sempat terdampak oleh pandemi Covid-19. Di samping itu, rute-rute penerbangan internasional hanya akan difokuskan ke rute yang potensial seperti pelayanan haji dan umroh.
"Tentu dukungan ini akan terus mengalir hingga di mana Garuda mulai melaksanakan langkah-langkah strategis yang dirancang dalam rencana bisnis ke depan guna menjadikan entitas bisnis yang lebih agile, adaptif, dan berdaya saing," ungkapnya.
Baca Juga
Adapun, dalam rencana bisnisnya setelah proposal perdamaian dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) disetujui, maskapai pelat merah tersebut segera menambah jumlah pesawat yang laik (serviceable) hingga sebanyak 70 pesawat.
Dalam rencana bisnisnya setelah proposal perdamaian dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) disetujui, maskapai pelat merah tersebut segera menambah jumlah pesawat yang laik (serviceable) hingga sebanyak 70 pesawat.
GIAA bersama dengan para lessor segera akan menambah jumlah pesawat serviceable untuk melayani kebutuhan publik.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra fokus utama perseroan adalah semakin banyak mengoperasikan jumlah pesawat yang serviceable. Kondisi ini juga bertepatan dengan meningkatnya jumlah permintaan untuk penerbangan baik domestik maupun internasional.
Dia mengungkapkan alam waktu dekat adalah fokus kepada rute domestik. Namun tentunya, tanpa mengesampingkan rute internasional untuk umrah, haji, dan juga fokus untuk kargo. Irfan menegaskan rute-rute yang diterbangkan adalah yang menguntungkan.
"Kira-kira mendekati total 70 pesawat. Namun kita butuh waktu membuat pesawat tersebut serviceable," ujarnya.