Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas menetap sedikit lebih tinggi pada akhir perdagangan Rabu (15/6/2022) waktu setempat, menandai penguatan dari kerugian selama dua hari berturut-turut.
Mengutip Antara, Kamis (16/6/2022), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, terangkat US$6,1 atau 0,34 persen, menjadi ditutup pada US$1.819,60 per ounce.
Emas berjangka merosot US$18,3 atau satu persen menjadi US$1.813,50 pada Selasa (14/6/2022), setelah anjlok US$43,7 AS atau 2,33 persen menjadi US$1.831,80 pada Senin (13/6/2022).
Tak lama setelah lantai perdagangan emas ditutup, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mengakhiri pertemuan dua hari dan memutuskan untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin, kenaikan suku bunga terbesar dalam hampir tiga dekade.
Emas berjangka bergerak naik-turun dalam perdagangan elektronik setelah keputusan Federal Reserve. Investor telah memperkirakan kemungkinan kenaikan suku bunga 75 basis poin, kata analis pasar.
Emas menemukan dukungan tambahan pada Rabu (15/6/2022) karena Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan ritel AS secara tak terduga turun 0,3 persen pada Mei, lebih rendah dari revisi kenaikan 0,7 persen pada April.
Baca Juga
Sementara itu, indeks kondisi bisnis Empire State Fed New York, ukuran aktivitas manufaktur di negara bagian, naik 10,4 poin tetapi tetap pada pembacaan negatif 1,2 pada Juni. Para ekonom memperkirakan data tersebut datar.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 46,6 sen atau 2,22 persen, menjadi ditutup pada US$21,42 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli bertambah 13,9 dolar AS atau 1,53 persen, menjadi ditutup pada US$924,6 per ounce.