Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Rebound Menyusul Kenaikan Suku Bunga The Fed 75 Basis Poin

The Fed menaikkan suku bunga 75 basis poin pada Rabu, meningkatkan perang melawan inflasi. Powell mengisyaratkan kenaikan besar lainnya pada Juli 2022.
Seorang pelaku pasar tengah memantau pergerakan harga saham di bursa New York Stock Exchange (NYSE), New York, Amerika Serikat./Bloomberg
Seorang pelaku pasar tengah memantau pergerakan harga saham di bursa New York Stock Exchange (NYSE), New York, Amerika Serikat./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA –  Bursa saham Amerika Serikat mendapat dorongan menguat pada perdagangan Rabu (15/5/2022) waktu setempat berkat komentar Gubernur Federal Reserve Jerome Powell bahwa kenaikan suku bunga berukuran jumbo akan jarang terjadi menyusul kenaikan biaya pinjaman terbesar bank sentral AS sejak 1994.

Berdasarkaan data Bloomberg, Kamis (16/6/2022), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 1 persen atau 303,70 ke 30.668,53, S&P 500 melejit 1,46 persen atau 54,51 ke 3.789,99, dan Nasdaq melambung 2,50 persen atau 270,81 poin ke 11.099,15.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS jatuh bersama dolar, sementara yen dan mata uang sensitif risiko mencetak keuntungan, karena para pedagang bertaruh pada pengetatan moneter The Fed bulan depan.

The Fed menaikkan suku bunga 75 basis poin pada Rabu, meningkatkan perang melawan inflasi. Powell mengisyaratkan kenaikan besar lainnya pada Juli 2022.

“Kenaikan 75 basis poin hari ini adalah kenaikan yang luar biasa besar dan saya tidak mengharapkan pergerakan sebesar ini menjadi umum,” kata Powell.

Benjamin Jeffery dan Ian Lyngen, ahli strategi di BMO Capital Markets, menulis dalam sebuah catatan, jika 75 basis poin adalah pertunjukan yang solid bahwa semuanya akan sama, berfungsi untuk meningkatkan kredibilitas Fed dan meninggalkan kebijakan moneter sedikit di belakang kurva inflasi.

"Respons dalam aset berisiko pada akhirnya akan menentukan sejauh mana Fed akan dapat menormalkan kebijakan moneter,” tulisnya.

Keputusan pertemuan The Fed pada Rabu mengambil kisaran target untuk tingkat Fed Funds Rate menjadi 1,5 persen hingga 1,75 persen. Pejabat The Fed memproyeksikan 3,4 persen pada akhir 2022 dan 3,8 persen pada akhir 2023.

The Fed juga menegaskan akan menyusutkan neraca sebesar US$47,5 miliar per bulan, sebuah langkah yang mulai berlaku 1 Juni 2022, meningkat menjadi US$95 miliar pada September 2022.

Lebih lanjut, apakah rebound dalam saham dan obligasi lebih dari sekadar bantuan sementara adalah pertanyaan terbuka. Kekhawatiran akan lingkungan pertumbuhan ekonomi yang melambat tajam dan tekanan harga yang meningkat terus membayangi pasar. Dari Jumat pekan lalu hingga Selasa pekan ini, imbal hasil obligasi pemerintah AS muncul di salah satu aksi jual terbesar dalam beberapa dekade.

"Reaksi pasar relatif bermutasi menurut pendapat saya dan jika ada, itu adalah reli yang melegakan," kata Kristen Bitterly, kepala investasi Amerika Utara di Citi Global Wealth, di Bloomberg Television.

“Komentar yang dibuat Powell yang benar-benar membalikkan pasar dan menambahkan beberapa energi positif adalah gagasan yang tidak mengharapkan pergerakan sebesar ini menjadi hal biasa,” tambahnya.

Barclays Plc, yang merupakan salah satu bank besar pertama yang mengubah prediksi Fed untuk Juni menjadi kenaikan 75 basis poin, mengatakan pihaknya mengantisipasi bank sentral akan kembali mendaki pada kecepatan 50 basis poin pada Juli.

Dalam pasar komoditas, minyak goyah sebagian karena laporan pemerintah AS menunjukkan tanda-tanda penurunan permintaan. Emas dan cryptocurrency terdongkrak lebih tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper