Bisnis.com, JAKARTA – Emiten menara milik Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) dikabarkan akan menjual saham minoritas di anak usahanya PT Profesional Telekomunikasi Indonesia atau Protelindo dengan target dana sekitar US$1 miliar.
Mengutip sumber Bloomberg, Kamis (16/6/2022), Protelindo disebut bekerja sama dengan penasihat keuangan untuk penjualan 15 persen hingga 20 persen saham, kata orang-orang yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena informasi tersebut bersifat pribadi. Potensi penjualan ini menargetkan pembeli dari kelompok dana pensiun dan infrastruktur.
Saham TOWR melonjak 4,6 persen pada perdagangan Kamis, kenaikan terbesar mereka dalam lebih dari sebulan, menghentikan penurunan beruntun tujuh hari dan memberi perusahaan nilai pasar sekitar Rp47 triliun.
Perundingan penjualan saham sedang berlangsung dan lantaran belum final, TOWR dapat memutuskan untuk tidak melanjutkan kesepakatan, kata sumber Bloomberg.
“Perusahaan selalu mencari alternatif pendanaan melalui utang dan saham, dan kedua jenis pembiayaan tersebut sedang dibahas,” kata Presiden Direktur Protelindo Ferdinandus Aming Santoso menanggapi pertanyaan dari Bloomberg.
Telah terjadi lonjakan dalam kesepakatan infrastruktur telekomunikasi dalam beberapa tahun terakhir karena pandemi virus corona mempercepat tren digitalisasi.
Baca Juga
Jika rencana Protelindo terealisasi, maka Grup Djarum akan masuk daftar perusahaan di Asia Tenggara yang ingin menawarkan saham pada unit bisnis yang bergerak di infrastruktur telekomunikasi.
Sebelumnya Globe Telecom Inc. di Filipina, yang menimbang penjualan sekitar setengah dari portofolio menaranya dalam kesepakatan yang dapat bernilai hingga US$1,5 miliar, sementara pemegang saham Supernap Thailand bekerja dengan penasihat keuangan untuk membantu menemukan investor minoritas.
Didirikan pada tahun 2003, Protelindo adalah pemilik dan operator menara independen terbesar untuk perusahaan komunikasi nirkabel di Indonesia.
Perusahaan memiliki dan mengoperasikan sekitar 29.011 lokasi menara telekomunikasi dengan lebih dari 54.580 penyewa di Indonesia, terutama di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi.
Protelindo membeli 94 persen saham di perusahaan saingannya PT Solusi Tunas Pratama Tbk. (SUPR) pada Oktober 2021 dengan harga sekitar US$1,2 miliar.