Bisnis.com, JAKARTA — Emiten menara Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) melalui dua entitas usahanya yakni Protelindo dan Iforte meraih fasilitas pinjaman bergulir senilai Rp1 triliun dari PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP).
Melansir keterbukaan informasi, penandatanganan kredit tersebut berlangsung pada Senin (22/4/2025). Pinjaman ini akan memiliki jangka waktu satu tahun sejak tanggal penandatanganan, dan berada di bawah yurisdiksi hukum Indonesia.
Sekretaris Perusahaan TOWR Monalisa Irawan mengatakan bahwa PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) dan PT Iforte Solusi Infotek (Iforte) sepakat untuk bertanggung jawab secara tanggung renteng atas seluruh pinjaman.
“Pelaksanaan atas perjanjian fasilitas tersebut tidak memiliki dampak negatif material yang merugikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan,” ujarnya dalam surat kepada OJK.
Monalisa juga menambahkan bahwa transaksi ini tergolong sebagai transaksi afiliasi, mengingat baik Protelindo maupun Iforte merupakan entitas yang 99% sahamnya dimiliki oleh TOWR selaku perusahaan terbuka.
Namun, transaksi ini tidak masuk kategori transaksi material maupun benturan kepentingan, sebagaimana diatur dalam POJK No. 42/2020 dan POJK No. 17/2020.
Baca Juga
Terkait dengan kinerja, TOWR tercatat membukukan laba bersih sebesar Rp3,33 triliun sepanjang 2024. Perolehan itu meningkat 2,53% (year on year/YoY) atau dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya yang mencapai Rp3,23 triliun.
Kenaikan laba bersih ditopang oleh kinerja pendapatan yang mencapai Rp12,73 triliun atau tumbuh 8,48% YoY. Pendapatan ini dikontribusikan dari pelanggan seperti PT Indosat Tbk. (ISAT) sebesar Rp4,40 triliun atau berkontribusi 35% ke pendapatan.
Selain itu, pelanggan lain seperti PT XL Axiata Tbk. (EXCL) meraih Rp4,03 triliun atau setara 32% kontribusi, dan PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel senilai Rp1,51 triliun atau berkontribusi setara 12% terhadap pendapatan.
Seiring naiknya pendapatan, beban pokok pendapatan TOWR juga meningkat 13,28% secara tahunan. Beban pokok pendapatan TOWR naik menjadi Rp3,99 triliun sepanjang 2024, dari posisi Rp3,52 triliun pada akhir 2023.
Kendati begitu, laba bruto TOWR tercatat masih meningkat 5,42% secara tahunan menjadi Rp8,73 triliun. Sebelumnya, pada periode yang sama tahun lalu, perseroan mencatatkan laba bruto sebesar Rp8,21 triliun.