Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih bakal berkonsolidasi di level 7.000 pada perdagangan Kamis (16/6/2022) setelah The Fed mengerek suku bunga agresif. Sejumlah saham direkomendasikan teknikal.
Berdasarkan data Bloomberg, kemarin, IHSG parkir pada posisi 7.007,05 atau turun 0,61 persen. Sepanjang sesi IHSG bergerak pada rentang 6.966,02- 7.086,38.
Analis Teknikal Samuel Sekuritas William mamudi mengungkapkan IHSG yang bertahan pada level 7.007 rebound dan berhasil tutup gap 7.050. Peluang konsolidasi dahulu di kisaran level 7.000.
"Untuk hari ini Analis Teknikal menyukai saham BRMS, BMRI, UNVR dengan rating trading buy, ADMR dengan rating trading sell," katanya, Kamis (16/6/2022).
sementara itu, Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed menyebutkan kenaikan suku bunga acuan belum akan berhenti hingga inflasi terkendali. Setelah pertemuan dua hari, 14-15 Juni 2022, dewan Gubernur The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga tertinggi sejak 1994 yakni 0,75 persen.
Gubernur The Fed Jerome Powell kembali mengisyaratkan kenaikan suku bunga The Fed sebesar 0,5 persen hingga 0,75 persen pada Juli 2022 mendatang dan mengerek tingkat bunga federal menjadi 2 persen hingga 2,5 persen.
Baca Juga
Berikut ulasan rekomendasi saham dari Samuel Sekuritas Indonesia.
BRMS breakout resisten 232 dengan bullish marubozu dan spiking volume. Antisipasi uji resisten 280 dan breakout. Saham BRMS parkir pada 280 mendapatkan rekomendasi buy dengan TP 322 dan cut loss (CL) 248.
BMRI rebound dengan three white soldiers. Antisipasi tutup gap 8.350 dan lanjut rally. BMRI parkir pada 8.300 mendapatkan rating buy dengan TP 8.450 dan CL 8.175.
UNVR rebound dari support 4.640. Antisipasi double bottom dengan neckline 4.890. UNVR pada 4.800 mendapatkan rating buy dengan TP 4.890 dan CL 4.720.
ADMR breakdown support 2.055. Target support bisa ke 1.600. ADMR pada harga 1.850 mendapatkan rekomendasi sell dengan TP 1.755 dan cover 1.945.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.