Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Rawan Koreksi Usai Pengumuman The Fed, Waspadai Level 6.924

MNC Sekuritas memperkirakan level support IHSG pada 6.924 dan 6.800, sedangkan resistance pada 7.063 dan 7.257.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih rawan koreksi, investor diminta mewaspadai level 6.924 pada perdagangan hari ini, Kamis (16/6/2022).

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 15.00 WIB kemarin, IHSG parkir pada posisi 7.007,05 atau turun 0,61 persen. Sepanjang sesi pertama IHSG bergerak pada rentang 6.966,02- 7.086,38. Investor asing tercatat membukukan aksi net foreign sell Rp702,01 miliar.

MNC Sekuritas melihat IHSG yang ditutup di level 7.007 masih tertahan di cluster MA20 dan MA60-nya.

"Level penguatan minimal yang kami berikan kemarin pun sudah tercapai, waspadai apabila IHSG menembus level support di 6.924 yang berarti IHSG terkonfirmasi melanjutkan koreksinya untuk membentuk wave [b] ke rentang area 6.786-6.870," jelas Tim Riset MNC Sekuritas, Kamis (16/6/2022).

Namun, selama IHSG masih sanggup berada di atas 6.924 maka tidak menutup kemungkinan IHSG akan kembali menguat menguji 7.050-7.090.

Dengan demikian, MNC Sekuritas memperkirakan level support indeks komposit pada 6.924 dan 6.800, sedangkan resistance pada 7.063 dan 7.257. Berikut sejumlah saham rekomendasinya.

BIRD - Buy on Weakness 
Menutup perdagangan kemarin (15/6), BIRD terkoreksi 0,3 persen ke level 1.680. Saat ini, MNC Sekuritas memperkirakan posisi BIRD sedang berada pada bagian dari wave [b] dari wave 5, sehingga BIRD masih rawan terkoreksi kembali dan dapat dimanfaatkan untuk BoW.

  • Buy on Weakness: 1.575-1.655
  • Target Price: 1.770 dan 1.975
  • Stoploss: below 1.475

PGAS - Buy on Weakness (
Kemarin (15/6), PGAS ditutup terkoreksi 0,9 persen ke level 1,715, koreksi PGAS pun diiringi dengan tekanan jual yang cukup besar meskipun masih tertahan MA20. MNC Sekuritas memperkirakan, posisi PGAS saat ini sedang membentuk wave [b] dari wave 5, sehingga PGAS masih rawan terkoreksi dan dapat dimanfaatkan untuk BoW.

  • Buy on Weakness: 1.635-1.700
  • Target Price: 1.800 dan 1.850
  • Stoploss: below 1.600

TLKM - Spec Buy
TLKM ditutup terkoreksi 1,2 persen ke level 4.060 pada perdagangan kemarin (15/6). Selama tidak terkoreksi ke bawah 3.930 sebagai supportnya, maka posisi TLKM saat ini sedang berada di awal wave B. Hal tersebut berarti, TLKM masih berpeluang menguat kembali.

  • Spec Buy: 3.970-4.030
  • Target Price: 4.280, 4.500
  • Stoploss: below 3.930

UNVR - Buy on Weakness 
UNVR ditutup menguat 1,3 persen ke level 4.800 pada perdagangan kemarin (15/6), penguatan UNVR pun masih tertahan oleh level MA20-nya. MNC Sekuritas memperkirakan, saat ini posisi UNVR sedang berada pada bagian dari wave [y] dari wave W. Hal tersebut berarti, UNVR masih rawan terkoreksi kembali dan dapat dimanfaatkan untuk BoW.

  • Buy on Weakness: 4.400-4.600
  • Target Price: 4.970, 5.250
  • Stoploss: below 4.340

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper