Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan DPR Panggil Bos Telkom (TLKM) Soal Investasi ke GoTo

DPR RI akan menggali informasi dari berbagai pihak terkait dengan investasi saham Grup Telkom ke GoTo Gojek Tokopedia.
Logo GoTo, perusahan hasil merger Gojek dan Tokopedia / Twitter
Logo GoTo, perusahan hasil merger Gojek dan Tokopedia / Twitter

Bisnis.com, JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI hari ini memanggil petinggi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan Telkomsel perihal investasinya ke saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO). Investasi itu menimbulkan perdebatan karena Telkom sempat mencatatkan unrealized loss Rp81 miliar dalam laporan keuangan kuartal I/2022.

Panitia kerja (Panja) Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat hari ini, Selasa (14/6/2022), memanggil direktur utama Telkom dan direktur utama Telkomsel untuk membahas pembelian saham GOTO.

Anggota Komisi VI DPR Fraksi Demokrat Herman Khaeron menyampaikan Komisi VI akan mendalami para mitra kerja terkait yang menjadi perhatian dan sorotan publik pada hari ini.

Dalam dokumen yang diterima Tempo, DPR RI Komisi VI akan membentuk panitia khusus (Pansus) ini bermaksud untuk menggali seluruh data, fakta, dan informasi dari berbagai pihak terkait dengan pelaksanaan ketentuan perundang-undangan oleh BUMN dalam polemik saham GoTo.

Salah satu pertimbangan Pansus dibuat karena banyak pihak mempertanyakan kejanggalan investasi Telkomsel kepada GoTo. Aksi korporasi Telkomsel membeli saham GoTo menuai sorotan setelah induk usahanya, Telkom, melaporkan kerugian yang belum terealisasi Rp881 miliar per kuartal I/2022. 

Peran Telkomsel sebagai pemodal GoTo dalam IPO dianggap riskan konflik kepentingan, karena Komisaris Utama GoTo Garibaldi Thohir, adalah saudara kandung dari Menteri BUMN Erick Thohir.

Kejanggalan IPO GoTo juga disebut bisa terlihat dari adanya aktivitas pergerakan saham yang di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA). GOTO listing di Bursa Efek Indonesia pada 11 April 2022 dengan harga pelaksanaan Rp338 per saham. Namun hanya 18 hari perdagangan, saham GoTo turun hingga 50 persen.

"Persoalan anjloknya harga saham ini kemudian memicu dugaan kerugian negara yang diakibatkan investasi Telkomsel di perusahan merger GoTo," demikian bunyi dokumen usulan yang telah diteken puluhan anggota DPR tersebut.

Namun demikian, kini saham GOTO sedang dalam tren menanjak. Pada perdagangan hari ini sesi I, saham GOTO naik 2,06 persen atau 8 poin menjadi Rp396.

Saham GOTO sudah menguat 8,24 persen dalam sepekan dan 89,42 persen dalam sebulan terakhir. Saham GOTO pun semakin menjauh dari harga IPO Rp338, yang menimbulkan potensi keuntungan bagi pemegang saham.

Sementara itu, Telkom menyampaikan telah mendapatkan gain yang belum direalisasikan (unrealized gain) dari investasi di GOTO sekitar Rp2,5 triliun pada akhir 2021, meskipun terjadi unrealized loss pada kuartal I/2022. 

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi menuturkan, pada akhir 2021, pihaknya mencatat harga per saham GOTO adalah sekitar Rp375, sehingga Telkom mencatatkan gain yang belum direalisasikan senilai Rp2,5 triliun dari investasi di GOTO.

"Nah, pada kuartal I/2022 karena kami terus melakukan mark to market sesuai dengan PSAK 71, maka dilihat harga saham GOTO pada saat itu refer pada harga penawaran mereka, yaitu Rp338 per saham, sehingga terjadi unrealized loss Rp881 miliar," kata Heri dalam paparan publik Telkom Indonesia, Jumat (27/5/2022).

Dia melanjutkan, unrealized loss Telkom terhadap investasi GOTO sebesar Rp881 miliar per kuartal I/2022 tersebut merupakan bagian dari gain sebesar Rp2,5 triliun. Menurut Heri, meskipun mencatatkan unrealized loss, emiten berkode saham TLKM ini masih membukukan gain dari investasi di GOTO.

"Jadi total kami sebenarnya masih membukukan [gain] dari sini [investasi di GOTO]," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Sumber : tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper