Bisnis.com, JAKARTA - Masa transisi pandemi Covid-19 menuju endemi diyakini akan memulihkan kinerja emiten-emiten sektor kesehatan. Namun, analis menilai emiten-emiten sektor kesehatan bakal menghadapi beberapa tantangan selama masa transisi ke endemi.
Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki Yamani menuturkan, emiten-emiten rumah sakit masih berpotensi memiliki kinerja yang baik saat endemi. Namun, dia melihat pertumbuhan kinerja emiten-emiten rumah sakit tidak akan sebaik tahun-tahun sebelumnya.
"Emiten rumah sakit potensi masih akan bagus, tetapi growth-nya tidak akan sebagus tahun-tahun sebelumnya," kata Yaki kepada Bisnis, Jumat (3/6/2022).
Selain emiten rumah sakit, Yaki juga melihat, kinerja emiten farmasi dan healthcare masih akan mengalami peningkatan dari penjualan suplemen vitamin. Namun, Yaki melihat emiten farmasi akan menghadapi tantangan dari kebijakan pemerintah yang menargetkan 50 persen bahan baku obat dari dalam negeri.
"Tekanan kebijakan agar bahan baku bisa di produksi di dalam negeri harus di pertimbangkan investor," ujar Yaki.
Sebagaimana diketahui, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menargetkan 50 persen bahan baku obat dari sektor hulu hingga hilir tersedia di Indonesia untuk menekan ketergantungan impor pada produk farmasi. Budi menuturkan, saat ini sekitar 90 persen lebih kebutuhan obat didatangkan dari luar negeri.
Baca Juga
Adapun saham-saham rekomendasi BCA Sekuritas untuk sektor rumah sakit adalah saham PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) dengan rekomendasi buy di target harga atau target price (TP) Rp1.400, dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) buy dengan TP Rp1.350.
Sementara untuk sektor farmasi, BCA Sekuritas merekomendasikan saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) untuk buy dengan TP Rp1.000.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.