Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada Jumat (3/6/2022) seiring dengan lonjakan Wall Street, sentimen dividen, dan pemulihan ekonomi.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan mengakhiri pekan pendek, perjalanan IHSG masih dalam rentang konsolidasi di tengah masih maraknya dividen. Pergerakan ekonomi mulai terlihat melalui aktivitas yang meningkat.
"Selain itu, capital inflow masih terlihat cukup untuk dapat mendongkrak kembali kenaikan IHSG dalam jangka pendek," papar William dalam publikasi risetnya.
Hari ini IHSG berpotensi menguat dalam rentang 7.002 - 7.157. Rekomendasi saham pilihannya adalah HMSP, UNVR, BBCA, BJTM, BINA, CTRA, PWON, ASRI, WIKA.
Kemarin, Kamis (2/6/2022) IHSG ditutup turun 0,25 poin atau 0,00 persen menjadi 7.148,72. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 7.117,98-7.209,08.
Kepala Riset Ciptadana Sekuritas Asia Arief Budiman dalam risetnya menjelaskan, setelah menguat selama 4 bulan beruntun, IHSG mencatatkan koreksi secara bulanan pada Mei 2022. Sentimen Sell in May and Go Away menjadi perhatian pasar seiring dengan koreksi yang terjadi pada pasar global.
Baca Juga
Pada penutupan perdagangan Selasa (31/5/2022), IHSG naik 111,4 poin atau 1,58 persen ke level 7.148,97. Namun, sepanjang Mei 2022, IHSG terkoreksi 1,11 persen dan bergerak di rentang terendah 6509,87 dan tertinggi di 7.148,97 selama Mei 2022.
Koreksi di pasar saham terjadi seiring dengan keputusan The Fed untuk menaikkan suku bunga pada awal Mei lalu. Hal ini membuat biaya kredit dan akses permodalan yang awalnya murah dan memicu reli di pasar saham mulai berkurang.
Meski demikian, prospek pergerakan IHSG di bulan Juni dinilai masih cukup positif. Tren harga komoditas yang tinggi menjadi penopang untuk pasar Indonesia menghadapi stagflasi, kondisi dimana laju inflasi yang tinggi dibarengi dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi.
“Pasar saham Indonesia juga lebih terlindung dari stagflasi berkat komposisi perusahaan tercatat yang berasal dari perbankan sebanyak 26 persen dan komoditas sebesar 19 persen mencakup 45 persen dari total kapitalisasi pasar Indonesia,” demikian kutipan laporan tersebut, Rabu (1/6/2022).
Arief melanjutkan, tren harga komoditas ini juga akan menjadi katalis positif untuk perusahaan tercatat di Indonesia. Ia memperkirakan, sentimen harga komoditas akan berimbas pada kinerja perusahaan hingga tahun 2023 mendatang.
Ciptadana Sekuritas juga masih optimistis pergerakan IHSG akan positif hingga akhir tahun 2022 dengan target pada level 7.600. Tren positif ini ditopang oleh masuknya investor asing yang melihat sentimen positif dari makroekonomi Indonesia dan pertumbuhan penerimaan perusahaan tercatat.
“Koreksi pasar yang terjadi saat ini akan menjadi kesempatan bagi para investor untuk membangun posisi portofolionya. Kami juga memperkirakan penurunan pada pasar tidak akan signifikan,” jelasnya.
Seiring dengan sentimen – sentimen tersebut, Arief mengatakan saham – saham perbankan dan komoditas akan menjadi aset yang efektif untuk lindung nilai (hedging) terhadap kenaikan suku bunga dan inflasi.
Adapun, beberapa saham yang menjadi rekomendasi Ciptadana Sekuritas adalah BBNI, ARTO, TLKM, TBIG, UNTR, ADMR, HRUM, dan TINS.
Simak pergerakan IHSG hari ini secara live.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,48 persen atau 34,24 poin ke level 7.182,96.
Sebanyak 245 saham menguat, 280 saham melemah, dan 167 saham stagnan.
Awal sesi II pukul 13.34 WIB, IHSG naik 0,89 persen atau 63,49 poin menjadi 7.212,22.
IHSG naik 0,88 persen atau 62,77 poin menjadi 7.211,49 pada akhir sesi I.
Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 7.170,69-7.225,85.
IHSG menguat tembus 7.200. Pukul 10.00 WIB, IHSG naik 0,92 persen atau 65,69 poin menjadi 7.214,41.
IHSG dibuka naik 0,39 persen ke 7.176,68.
IHSG berpeluang naik hari ini di tengah penguatan bursa global