Bisnis.com, JAKARTA — Emiten menara PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel akan melakukan aksi pembelian kembali atau buyback saham dalam periode 2 Juni sampai 2 September 2022.
Melalui keterbukaan informasi, Mitratel memperkirakan nilai nominal saham yang akan dibeli kembali maksimal sebesar Rp1 triliun. Mitratel akan menggunakan kas internal yang dihasilkan dari kegiatan usaha operasional untuk aksi korporasi ini.
Adapun buyback akan dilakukan dengan pembatasan harga pembelian saham sebesar maksimum Rp801 per saham.
Manajemen Mitratel menjelaskan buyback dilakukan karena harga saham perusahaan saat ini belum mencerminkan kinerja bisnis. Berdasarkan data Mitratel, harga saham turun sejak 10 Mei 2022 di Rp765 dan turun drastis pada tanggal 17 Mei 2022 di Rp685 hingga tanggal 18 Mei 2022 di Rp665.
"Penurunan harga saham tersebut tidak mencerminkan kinerja positif Perseroan, sehingga Perseroan bermaksud untuk menunjukkan komitmennya dalam rangka meningkatkan nilai pemegang saham melalui pembelian kembali saham Perseroan," tulis manajemen, Kamis (2/6/2022).
Dengan asumsi buyback direalisasikan dengan menggunakan kas internal senilai Rp1 triliun, Mitratel memperkirakan aset dan ekuitas akan menurun sebesar perkiraan nilai tersebut. Per 31 Maret 2022, aset dan ekuitas Mitratel berjumlah Rp57,48 triliun dan Rp34,10 triliun dan diperkirakan turun menjadi Rp56,78 triliun dan Rp33,10 triliun setelah buyback.
Baca Juga
Meski demikian, perseroan berkeyakinan bahwa pelaksanaan transaksi pembelian kembali saham tidak akan memberikan dampak negatif terhadap kegiatan usaha, mengingat MTEL memiliki modal kerja dan arus kas yang cukup untuk melaksanakan pembiayaan transaksi bersamaan dengan kegiatan usaha.
Pembelian kembali saham diharapkan dapat menstabilkan harga saham dalam kondisi pasar yang fluktuatif, selain memberikan keyakinan kepada investor atas nilai saham MTEL secara fundamental.
"Pembelian kembali saham perseroan juga memberikan fleksibilitas bagi kami dalam mengelola modal jangka panjang dimana saham treasuri dapat dijual di masa yang akan datang dengan nilai yang optimal jika perseroan memerlukan penambahan modal."
Berdasarkan data RTI, saham Mitratel terpantau menguat 0,73 persen atau 5 poin ke posisi 690 pukul 10.55 WIB. Dalam sebulan terakhir, harga saham MTEL telah terkoreksi 13,75 persen dengan kapitalisasi pasar Rp57,63 triliun.