Bisnis.com, JAKARTA - Emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. (EXCL) mencatatkan peningkatan pendapatan sepanjang kuartal I/2022 menjadi Rp6,74 triliun. Akan tetapi, laba bersih perseroan turun menjadi Rp139 miliar dari Rp320,5 miliar atau turun 56,6 persen year on year (yoy).
Analis CGS-CIMB Sekuritas Foong Choong Chen dan Sherman Lam Hsien Jin melihat, XL masih berada di posisi yang menguntungkan untuk menghasilkan pertumbuhan pendapatan. Pasalnya, ekspansi jaringan ke luar Jawa masih akan menjadi pendongkrak utama bagi pertumbuhan revenue XL.
"Kami percaya bahwa ekspansi XL ke luar Jawa akan tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan pendapatan dalam jangka menengah, dengan harga komoditas yang lebih tinggi semakin meningkatkan tingkat pendapatan penduduk," ujar Foong dan Lam pada riset terbarunya, dikutip Kamis (26/5/2022).
Foong dan Lam melanjutkan, kontribusi pendapatan dari luar Jawa sudah mencapai 32 persen dari total mobile revenue perseroan di kuartal I/2022.
Sementara di Pulau Jawa, Foong dan Lam meyakini XL Axiata dapat meningkatkan pasarnya karena peningkatan jaringan yang dilakukan perseroan. Selain itu, EXCL diyakini dapat menyerap pelanggan Indosat-Hutchison yang keluar selama integrasi jaringan mereka.
CGS-CIMB Sekuritas juga menuturkan, network cost savings yang dilakukan perseroan ke depannya bisa membantu perseroan menahan dari tekanan biaya dan meningkatkan EBITDA margin.
Baca Juga
Manajemen EXCL menuturkan 30 persen dari sewa menaranya akan diperpanjang dalam 2-3 tahun ke depan dengan tarif sekitar 30 persen lebih murah, dan berencana untuk menambah lebih banyak end-mobile sites menggantikan microfiber link.
"Kami yakin ini akan lebih murah walaupun ke depan EXCL akan menyewa fibre lebih banyak, daripada membayar biaya microwave spectrum dan biaya listrik," tuturnya.
Adapun CGS-CIMB Sekuritas mempertahankan Add call. EXCL juga menjadi top picks CGS-CIMB Sekuritas di sektor telco, dengan target price sebesar Rp3.650.