Bisnis.com, JAKARTA - Pelonggaran protokol kesehatan terkait pandemi Covid-19 terus berlanjut. Pelonggaran ini diharapkan menjadi katalis positif bagi kegiatan pemasaran produk reksa dana untuk menambah jumlah investor dan dana kelolaan.
Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan, pihaknya hingga saat ini tidak memiliki strategi khusus untuk menambah jumlah investor reksa dana.
"Tidak ada strategi khusus, kami melakukan dengan kombinasi antara menawarkan produk yang lebih beragam, meningkatkan kemampuan penjual, dan menambah agen penjual yang memiliki visi yang sama," kata Rudiyanto, Senin (23/5/2022).
Rudiyanto melanjutkan, pihaknya tidak melihat adanya faktor yang menjadi perhatian khusus Panin AM. Sepanjang tahun ini, Panin AM tidak menargetkan jumlah investor.
"Kami tidak menargetkan jumlah investor, biasanya ke dana kelolaan," tuturnya.
Menurut Rudiyanto, untuk tahun ini, Panin AM menargetkan dana kelolaan menjadi Rp15 triliun. Target ini naik sekitar 18 persen dari total dana kelolaan sebesar Rp12,7 triliun di akhir 2021.
Baca Juga
Sebelumnya, Rudiyanto menuturkan kebijakan pelonggaran protokol kesehatan akan menjadi katalis positif bagi industri reksa dana. Menurutnya, langkah ini akan meningkatkan aktivitas pemasaran yang sifatnya tatap muka.
“Meskipun sebelum ini juga sudah mulai aktif, tetapi paling tidak penyelenggaraan event seperti seminar di hotel dan sebagainya akan kembali normal,” katanya.
Adapun, pada tahun ini, Panin AM berencana untuk meluncurkan beberapa produk baru. Rudiyanto mengatakan, perilisan produk baru ini dilakukan lebih untuk melengkapi penawaran produk.
Secara rinci, Rudiyanto mengatakan, perusahaan akan merilis produk reksa dana syariah efek global pada semester II/2022. Panin AM juga akan mengeluarkan sekitar 2-3 seri reksa dana terproteksi baru hingga akhir tahun.