Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah menguat pada awal perdagangan pekan ini, Senin (16/5/2022) karena pelaku pasar mempertimbangkan rencana Jerman untuk melarang impor Rusia dan prospek lockdown di China.
Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak West Texas Intermdiate (WTI) untuk kontrak Juni menguat 0,71 persen atau 0,79 poin ke leve lUS$111,28 pada pukul 06.42 WIB di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, harga minyak Brent untuk kontrak Juli terpantau menguat 0,65 persen atau 0,73 poin ke level US$112,28 per barel di ICE Futures Europe exchange.
Sebelumnya diberitakan, Jerman berencana untuk menghentikan impor minyak dari Rusia pada akhir tahun bahkan jika Uni Eropa gagal menyepakati tindakan terkoordinasi. Di sisi lain, Shanghai tengah bersiap melonggarkan lockdown Covid-19 yang ketat dalam beberapa pekan terakhir.
Pasar minyak telah dicengkeram oleh kondisi pasar yang kacau sejak akhir Februari setelah invasi Rusia ke Ukraina dan lonjakan Covid-19 di China. Perang telah mendorong inflasi, menaikkan banyak biaya mulai dari makanan hingga bahan bakar.
Para menteri luar negeri Uni Eropa ajab bertemu di Brussel pada hari Senin untuk membahas rencana sanksi lanjutan terhadap Rusia. Mereka sebelumnya melayangkan gagasan untuk menunda usulan larangan impor minyak menyusul keberatan dari Hongaria.
Baca Juga
Salah seorang sumber yang diwawancarai Bloomberg mengatakan upaya menjalin kesepakatan pemasok alternatif sedang berlangsung di Berlin.
Sementara itu, Bensin berjangka AS memperpanjang kenaikan Senin ke rekor di atas US$4 per galon. Harga bensin dan solar eceran AS telah melonjak ke rekor karena invasi Rusia menyebabkan pengetatan di pasar bahan bakar global.