Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah 1 persen lebih pada awal perdagangan, Kamis (12/5/2022), di tengah tekanan bursa global yang terimbas lonjakan inflasi AS.
Pukul 09.10 WIB, IHSG turun 1,37 persen atau 93,99 poin menjadi 6.723,11. Sepanjang pagi ini, indeks sempat ke level terendah 6.714,39.
Terpantau 157 saham naik, 156 saham melemah, dan 171 saham stagnan. Total transaksi mencapai Rp1,88 triliun.
Saham-saham big cap menjadi yang paling banyak diperdagangan pagi ini, seperti TLKM dengan transaksi Rp205,7 miliar, BBCA Rp185,1 miliar, dan UNVR Rp133,9 miliar. Ketiga saham tersebut turun.
Investor asing cenderung melakukan aksi jual dengan net sell Rp21,54 miliar. Saham BBCA, BBRI, MDKA menjadi yang paling banyak dilepas dengan net sell Rp71,1 miliar, Rp11,3 miliar, dan Rp11 miliar.
Analis OCBC Sekuritas Hendry Andrean menjelaskan saham-saham di Asia-Pasifik turun pada perdagangan Kamis pagi menyusul kerugian semalam di Wall Street, setelah data menunjukkan indeks harga konsumen di Amerika Serikat pada April tetap mendekati level tertinggi dalam lebih dari 40 tahun.
Baca Juga
Indeks harga konsumen AS melonjak 8,3 persen pada April dibandingkan dengan tahun lalu, mendekati level tertinggi dalam lebih dari 40 tahun. Pembacaan April, yang mewakili sedikit kemudahan dari puncak Maret, juga di atas perkiraan Dow Jones untuk kenaikan 8,1 persen.
"Saham di Wall Street turun setelah rilis data inflasi konsumen AS. Nasdaq Composite yang padat teknologi tertinggal karena turun 3,18 persen menjadi 11.364,24 sementara S&P 500 yang lebih luas turun 1,65 persen menjadi 3.935,18. Dow Jones Industrial Average turun 326,63 poin, atau 1,02 persen, menjadi 31.834,11," urainya dalam riset, Kamis (12/5/2022).