Bisnis.com, JAKARTA – Investor pemburu aset safe-haven greenback bisa mendulang untung saat dolar AS menguat menuju kenaikan suku bunga bank sentral Federal Reserve sebanyak 50 basis poin.
Berdasarkan data Bloomberg pada perdagangan Kamis (5/5/2022), indeks dolar AS menguat 0,25 persen ke 102,84 poin. Di sisi lain mata uang di Asia turut mengalami penguatan seperti rupiah yang menguat 0,29 persen, yen China menguat 0,20 persen, won Korea Selatan menguat 0,73 persen, dan dolar Taiwan menguat 0,10 persen.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan saat ini investasi di dolar AS masih terbilang cukup bagus.
“Pada saat terjadi koreksi indeks dolar bisa menyentuh sampai level 100, kemungkinan besar spekulan akan melakukan pembelian dolar sebagai safe haven, karena target indeks dolar sendiri pada Mei sampai di 105,” jelasnya kepada Bisnis, Kamis (5/5/2022).
Ibrahim menjelaskan, dengan posisi indeks dolar AS saat ini artinya akan ada selisih spread yang cukup bagus bagi spekulan.
“Mungkin nanti sudah mendekati level 105 di situ akan terjadi profit taking. Karena Juni nanti bank sentral juga akan menaikkan suku bunga lagi, tapi biasanya setelah melihat deklarasi Rusia atas kemenangan terhadap Nazi, apa akan ada deklarasi perang dunia ketiga nanti 9 Mei, kita tidak tahu,” ungkapnya.
Baca Juga
Pelaku pasar juga menaruh perhatian pada kondisi kesehatan Presiden Rusia Vladimir Putin karena akan mengindikasikan keputusan-keputusan Moskow ke depannya.
“Investor dolar masih bagus prospeknya karena saat ini dolar masih dalam tren melemah, ada kemungkinan indeks dolar kembali ke 100. Pada saat ke 100 ini saat yang tepat bagi spekulan beli dolar lagi. Karena ada target bisa ke 105,” ungkapnya.