Bisnis.com, JAKARTA - Menjelang pengumuman kebijakan suku bunga bank sentral AS alias The Federal Reserve (The Fed) pada Rabu (4/5/2022) malam waktu Indonesia, harga emas terpantau makin loyo.
Data Bloomberg hingga Rabu (4/5) malam atau pagi pukul 09.30 pagi waktu AS menunjukkan bahwa harga emas spot berada di level US$1.867,09 per ons troi.
Posisi tersebut menggambarkan penurunan 0,06 persen dibandingkan harga penutupan Selasa (3/5). Sementara bila ditarik secara bulanan, level ini menggambarkan pelemahan 3,39 persen.
Sebagai konteks, pelemahan diperkirakan analis Bloomberg terjadi seiring potensi besar naiknya suku bunga The Fed. Kenaikan suku bunga lazimnya mendongkrak daya tarik dolar, yang membuat aset-aset safe haven seperti emas kehilangan magnet.
Kepastian kenaikan suku bunga sendiri baru akan diumumkan dalam beberapa jam sejak artikel ini rilis. Namun, berdasarkan konsensus awal, pelaku pasar memperkirakan kenaikan kenaikan suku bunga akan mencapai 50 basis poin.
Estimasi ini didapat usai menarik kesimpulan dari pernyataan terakhir Gubernur The Fed Jerome Powell.
Apabila hal tersebut terjadi, artinya kenaikan tersebut akan menjadi kenaikan tertinggi sejak Mei 2000.
Sebelumnya, sempat muncul pula kekhawatiran bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga hingga 75 basis poin. Namun, belakangan para pakar menilai kemungkinan langkah tersebut relatif lebih kecil.
“Saya pikir kenaikan 75 basis poin adalah jembatan yang terlalu jauh untuk komite ini yang masih terdiri dari sekelompok merpati [bersifat dovish],” kata Peter Boockvar, Kepala Investasi di Bleakley Advisory Group.