Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak melonjak 1 persen lebih seiring dengan proyeksi berkurangnya pasokan cadangan Amerika Serikat.
Pada perdagangan Rabu (4/5/2022) pukul 13.45 WIB, harga minyak WTI kontrak Juni 2022 naik 1,46 persen atau 1,5 poin menjadi US$103,91 per barel. Harga minyak Brent kontrak Juli 2022 meningkat 1,31 persen atau 1,38 poin menuju US$106,35 per barel.
Laporan Monex Investindo Futures menyebutkan harga minyak nampak naik di siang hari Rabu (4/5/2022), tertopang laporan susutnya cadangan minyak mentah AS versi API.
"Peluang trading harga minyak berpotensi dibeli uji resistance US$105,50, bila naik ke atas level US$104,40," papar Monex.
Namun jika minyak WTI bergerak turun ke bawah level US$102,90, berpeluang dijual uji support US$102,10.
Level support 102.90 - 102.10 - 101.15, sedangkan level resistan 104.40 - 105.05 - 105.90.
Baca Juga
"Harga minyak telah melihat hari-hari keuntungan dan kerugian bergantian hampir seperti jarum jam, karena faktor-faktor yang berpengaruh membatalkan satu sama lain," Carsten Fritsch, analis energi di Commerzbank Research, mengatakan dalam sebuah catatan pada Senin (2/5/2022).
Fritsch menambahkan kekhawatiran atas risiko pasokan terus berperan, karena Uni Eropa tampaknya bergerak untuk mengesahkan embargo minyak terhadap Rusia.
Uni Eropa cenderung melarang impor minyak Rusia pada akhir tahun, menurut dua diplomat Uni Eropa, setelah pembicaraan antara Komisi Eropa dan negara-negara anggota Uni Eropa selama akhir pekan.