Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Dunia Berbalik Menguat, Kekhawatiran Pasokan Jadi Pemicu

Harga minyak dunia, baik jenis Brent dan WTI, menguat setelah menyeruaknya kekhawatiran atas risiko pasokan terus berperan, karena Uni Eropa bersikukuh melakukan embargo minyak terhadap Rusia
Kilang minyak lepas pantai di Skotlandia/Bloomberg-Jason Alden
Kilang minyak lepas pantai di Skotlandia/Bloomberg-Jason Alden

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak dunia kembali menguat pada akhir perdagangan Selasa (3/5/2022) waktu Jakarta, di tengah reli harga diesel dan kekhawatiran pembatasan pasokan dari potensi larangan Uni Eropa terhadap minyak mentah Rusia.

Diesel berjangka terus menguat setelah beralih ke kontrak Juni pada Senin (2/5/2022), melonjak 5,0 persen menjadi US$4,0172 per galon, karena rendahnya pasokan persediaan secara global memberikan tekanan pada harga WTI dan Brent.

"Item utama adalah penguatan lebih lanjut di pasar diesel yang bertindak untuk menarik minyak mentah lebih tinggi," kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates di Galena, Illinois.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli naik 44 sen atau 0,4 persen, menjadi menetap di US$107,58 per barel di London ICE Futures Exchange.

Sementara itu, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni bertambah 48 sen atau 0,5 persen, menjadi ditutup di US$105,17 per barel di New York Mercantile Exchange.

Kedua acuan turun lebih dari US$2,00 di awal sesi di tengah berita bahwa Komisi Eropa dapat menghindarkan Hungaria dan Slovakia dari embargo minyak Rusia saat bersiap untuk menyelesaikan sanksi berikutnya terhadap Rusia pada Selasa waktu setempat.

"Harga minyak telah melihat hari-hari keuntungan dan kerugian bergantian hampir seperti jarum jam, karena faktor-faktor yang berpengaruh membatalkan satu sama lain," Carsten Fritsch, analis energi di Commerzbank Research, mengatakan dalam sebuah catatan pada Senin (2/5/2022).

Fritsch menambahkan kekhawatiran atas risiko pasokan terus berperan, karena Uni Eropa tampaknya bergerak untuk mengesahkan embargo minyak terhadap Rusia.

Uni Eropa cenderung melarang impor minyak Rusia pada akhir tahun, menurut dua diplomat Uni Eropa, setelah pembicaraan antara Komisi Eropa dan negara-negara anggota Uni Eropa selama akhir pekan.

Hungaria tidak akan memilih tindakan apa pun yang disiapkan oleh Uni Eropa yang dapat membahayakan keamanan pasokan minyak atau gasnya, menurut Menteri Luar Negeri Peter Szijjarto. Pernyataannya menegaskan kembali posisi negara itu pada Senin (2/5/2022) kepada televisi RTL.

Pasar di Jepang, Inggris, India dan di seluruh Asia Tenggara ditutup untuk hari libur umum pada Senin (2/5/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper