Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen polyester PT Indo-Rama Synthetics Tbk. (INDR) mencetak peningkatan kinerja sepanjang tiga bulan pertama 2022. Indo-Rama Synthetics mencatatkan peningkatan pendapatan dan laba bersih sepanjang kuartal I/2022.
Emiten milik orang terkaya nomor 4 di Indonesia, Sri Prakash Lohia ini membukukan pendapatan US$271,5 juta atau setara Rp3,9 triliun pada kuartal I/2022 (kurs Jisdor Rp14.480 per dolar AS 28 April 2022). Pendapatan ini naik dari US$208,9 juta atau 29,91 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Masing-masing penjualan ekspor maupun lokal perseroan mengalami peningkatan yakni menjadi US$153,1 juta untuk ekspor dan US$119 juta untuk penjualan lokal.
Berdasarkan segmen, bisnis pemintalan benang perseroan menjadi bisnis dengan kontribusi pendapatan terbesar, yakni US$188,2 juta atau naik 21,6 persen dari US$154,7 juta. Disusul kemudian pendapatan dari polyester yang naik 51,97 persen secara yoy menjadi US$134,3 juta dan pendapatan dari kain yang naik 30,36 persen menjadi US$12,2 juta.
Dengan pendapatan tersebut, emiten berkode saham INDR ini mampu mencetak laba bruto sebesar US$46,1 juta di kuartal I/2022, meningkat 64,56 persen dibandingkan kuartal I/2021 sebesar US$28 juta.
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk perseroan juga meningkat menjadi US$33,9 juta atau setara Rp491,9 miliar di kuartal I/2022. Laba bersih ini naik 84,5 persen dari US$18,4 juta secara yoy.
Baca Juga
Adapun hingga akhir kuartal I/2022, INDR membukukan peningkatan jumlah aset menjadi US$938 juta, dari akhir 2021 sebesar US$905,4 juta.
Sementara itu, jumlah liabilitas perseroan turun dari US$441,6 juta di 31 Desember 2021, menjadi US$440,7 juta di 31 Maret 2022. Jumlah ekuitas perseroan meningkat menjadi US$497,7 juta di akhir Maret 2022, dari US$463,8 juta di akhir 2021.