Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Bisnis 27 Berpotensi ke Masa Jaya, Simak Saham Yang Menarik

Indeks Bisnis-27 berpotensi bergerak kembali ke masa jayanya melihat saat ini bergerak dalam tren positif semenjak April 2020.
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 berpotensi bergerak kembali ke masa jayanya melihat saat ini bergerak dalam tren positif semenjak April 2020.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) per Senin (25/4/2022), indeks Bisnis-27 tercatat telah tumbuh 15,82 persen year to date (ytd). Adapun pertumbuhan tersebut telah melebihi kinerja IHSG yaitu sebesar 9,64 persen ytd.

Tidak hanya itu, kinerja indeks Bisnis-27 juga terpantau lebih unggul dibandingkan kinerja indeks LQ45 maupun IDX30 yang masing-masing naik sebesar 14,22 persen ytd dan 14,84 persen ytd.

Sementara indeks Bisnis-27 pada perdagangan hari ini terpantau menguat 0,62 persen atau 3,65 poin ke level 592.93 di tengah pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 0,13 persen.

Senior Analyst Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia Suryanata mengatakan indeks Bisnis-27 secara umum masih tertib bergerak dalam tren naiknya sejak April 2020.

“Bukan tidak mungkin indeks ini akan mampu kembali ke masa kejayaannya di puncak gunung 611 seperti terjadi pada Januari 2018; atau 630 as next target,” ungkap Liza saat dihubungi Bisnis, Senin (25/4/2022).

Berdasarkan pengumuman BEI, ada 8 saham yang masuk dan keluar dalam konstituen Indeks Bisnis-27. Hasil evaluasi ini berlaku efektif mulai 9 Mei 2022.

"Periode efektif konstituen pada Mei-Oktober 2022," papar BEI dalam keterangannya, Senin (25/4/2022).
Sejumlah saham yang masuk daftar Indeks Bisnis-27 ialah PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN), PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL), PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF).

Selanjutnya, PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN), PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG), dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR).

Liza mengungkapkan, dua saham di sektor konsumen yang telah mengalami pelemahan cukup dalam yaitu INDF dan UNVR akhirnya kembali masuk dalam komponen indeks Bisnis-27 mengingat mobilitas masyarakat yang meningkat.

“INDF & UNVR akhirnya kembali diturunkan ke dalam komponen indeks karena kami menilai mobilitas masyarakat sudah mulai perlahan kembali seperti ke jaman pre-Covid-19, serta mulai terdeteksinya trend reversal awal pada pergerakan harga sahamnya,” ungkap Liza.

Meskipun dia juga menyampaikan bahwa masih ada berbagai masalah yang mendera sektor ini, seperti tingginya harga bahan baku minyak mentah (crude palm oil/CPO).

Dia menyampaikan, walau masih ada resiko tertekannya margin profit, tetapi peningkatan penjualan diharapkan dapat membuat rapor laporan keuangan emiten tersebut lebih bersinar di periode berikutnya di tahun ini.

Berikutnya Liza menjelaskan secara teknikal, INDF berpotensi memenuhi target naik jangka pendek ke arah 6.650, atau bahkan ke level 6.950-7.000 untuk time-frame yang agak panjang dengan syarat support di level 6.200 tetap terjaga, tidak tertembus ke bawah.

Sedangkan dia menyarankan investor untuk melakukan strategi tambah beli (average up) pada saham UNVR di atas level 3.760 setelah hari ini menunjukkan penguatan signifikan ke harga 3.690 melalui sejumlah resistance moving average dengan sukses.

Menurutnya jika saham UNVR mampu melewati level 3.760, maka target harga saham tersebut adalah 4.150-4.200 dengan rentang support 3.570-3.450.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper