Bisnis.com, JAKARTA – PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON) merombak jajaran komisaris dan direksi perseroan.
Perubahan direksi dan komisaris WTON telah ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada hari ini, Senin (18/4/2022).
RUPST mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Ade Wahyu sebagai komisaris utama dan Indrieffouny Indra sebagai komisaris. Sebagai penggantinya, RUPST mengangkat Mursyid sebagai komisaris utama, dan Dadan Tri Yudianto sebagai komisaris independen.
Sementara itu, pada jajaran dewan direksi, RUPST WTON memberhentikan dengan hormat tiga direktur yakni Hadian Pramudita sebagai direktur utama, Imam Sudiyono sebagai direktur keuangan, human capital dan manajemen risiko, serta Kuntjara sebagai direktur pemasaran dan pengembangan.
Adapun Kuntjara kini berubah posisinya sebagai direktur utama WTON yang baru.
Berikut susunan dewan komisaris Wika Beton yang baru:
Baca Juga
1. Komisaris Utama: Mursyid
2. Komisaris: R. Permadi Mulajaya
3. Komisaris: Harno Trimadi
4. Komisaris Independen: Dadan Tri Yudianto
5. Komisaris Independen: Priyo Suprobo
Sementara susunan direksi WIka Beton dijabat oleh pengurus sebagai berikut:
1. Direktur Utama: Kuntjara
2. Direktur Pemasaran dan Pengembangan: Rija Judaswara
3. Direktur Operasi dan Supply Chain Management: Taufik Dwi Wibowo
4. Direktur Keuangan, Human Capital dan Manajemen Risiko: Ahmad Fadli Kartajaya
5. Direktur Teknik dan Produksi: Sidiq Purnomo
Sekretaris Perusahaan WTON Yuherni Sisdwi R mengatakan tahun 2021 merupakan tahun penuh tantangan seiring dengan munculnya varian baru Covid-19 yang membawa dampak signifikan bagi pergerakan ekonomi nasional.
"Meski demikian Wika Beton tetap menunjukkan kapasitas mumpuni dalam menerapkan strategi dan terobosan dengan mencatatkan omzet kontrak baru sebesar Rp5,21 triliun, penjualan sebesar Rp4,31 triliun, dan laba bersih terealisir sebesar Rp81 miliar pada 2021," katanya dalam keterangan resmi, Senin (18/4/2022).
Sementara itu, arus kas Wika Beton dari aktivitas operasi dapat mencatatkan surplus sebesar Rp44,40 miliar. Sedangkan arus kas dari aktivitas investasi adalah sebesar Rp183,79 miliar dan arus kas dari aktivitas pendanaan sebesar Rp336,06 miliar. Dengan demikian, kas bersih akhir tahun 2021 sebesar Rp1,74 triliun.