Bisnis.com, JAKARTA — PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk. (BDKR) bakal menggelar aksi pembelian kembali (buyback) saham dengan nilai maksimal hingga Rp80,32 miliar. Langkah ini diambil di tengah kondisi pasar saham yang fluktuatif sebagai upaya menjaga stabilitas harga saham perseroan.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, manajemen BDKR menyampaikan bahwa buyback akan dilakukan mulai 18 Juli hingga 17 September 2025, sesuai ketentuan POJK No. 13 dan 29 Tahun 2023.
Perseroan menyatakan bahwa aksi buyback ini merupakan respons strategis atas kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan, dengan tujuan menjaga stabilitas harga saham dan mencerminkan fundamental yang dimiliki perusahaan.
“Buyback dilakukan guna meningkatkan nilai bagi pemegang saham serta memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan modal perusahaan,” tulis manajemen BDKR dalam dokumen resmi, dikutip Kamis (17/7/2025).
BDKR berencana membeli kembali saham sebanyak-banyaknya 10% dari modal disetor. Dengan asumsi harga pembelian Rp170 per saham, seluruh pendanaan buyback akan berasal dari kas internal perusahaan.
Perseroan menegaskan bahwa pelaksanaan buyback tidak akan mengganggu operasional maupun pertumbuhan usaha ke depan. Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2024, BDKR mencatatkan total aset sebesar Rp1,35 triliun dan ekuitas Rp780,43 miliar.
Baca Juga
Setelah buyback, aset dan ekuitas diperkirakan turun menjadi masing-masing Rp1,27 triliun dan Rp700,11 miliar. Namun, laba bersih diproyeksikan tetap stabil di Rp15,14 miliar.
Dari sisi profitabilitas, aksi ini diperkirakan meningkatkan laba bersih per saham (EPS) dari Rp3,21 menjadi Rp3,56. Sementara itu, Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) diproyeksikan meningkat masing-masing menjadi 1,17% dan 2,11%.
Saham hasil buyback akan disimpan sebagai treasury stock selama paling lama 3 tahun. BDKR juga memastikan tidak ada penggunaan dana publik atau pinjaman dalam aksi ini.
Sebagai catatan, BDKR merupakan emiten yang bergerak di sektor jasa pondasi, pemancangan laut, pembangunan dermaga, hingga sewa alat berat. Kantor pusat perusahaan berlokasi di Jakarta Barat.
Di Lantai Bursa, saham BDKR terpantau naik 1,88% atau 3 poin ke level harga Rp163 per lembar pada perdagangan hari ini, Kamis (17/7/2025). Dalam sebulan terkahir, saham BDKR tercatat naik 7,95%. Meski begitu, sepanjang tahun berjalan 2025, saham BDKR terpantau terkoreksi 13.30%.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.