Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gudang Garam (GGRM) Cetak Pendapatan Rp124,8 Triliun di 2021, Begini Rekomendasi Sahamnya

Gudang Garam (GGRM) mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang solid, didukung dengan penyesuaian harga jual rata-rata atau average selling price (ASP), dengan pertumbuhan volume 1,5 persen year on year (yoy).
Manajemen PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) menyampaikan rencana kerja perseroan dalam paparan publik, Kamis (9/9/2021). Bisnis-Dwi Niken Tari
Manajemen PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) menyampaikan rencana kerja perseroan dalam paparan publik, Kamis (9/9/2021). Bisnis-Dwi Niken Tari

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten rokok PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) mencatatkan pendapatan sebesar Rp124,88 triliun atau naik 9,08 persen dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp114,47 triliun.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto mengatakan, selama 2021 GGRM mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang solid, didukung dengan penyesuaian harga jual rata-rata atau average selling price (ASP), dengan pertumbuhan volume 1,5 persen year on year (yoy).

Dia melanjutkan, pada 2022 perusahaan rokok harus menaikkan harga jual 10-11 persen untuk menjaga marginnya. Hingga April 2022, Natalia mengatakan GGRM hanya berhasil menaikkan harga jual rata-rata 3,1 persen.

Pada saat yang sama, Kementerian Keuangan menaikkan PPN untuk produk rokok menjadi 9,9 persen dari sebelumnya 9,1 persen.

"Hal ini akan semakin mendorong perusahaan rokok untuk menaikkan harga. Oleh karena itu, pada 2022 kami memperkirakan pertumbuhan volume sebesar 1 persen dengan ASP meningkat 9,9 persen," ujar Natalia dalam risetnya, dikutip Minggu (17/4/2022).

BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan GGRM akan mencetak pertumbuhan laba bersih 2,3 persen yoy pada 2022 atau Rp5,73 triliun, dari Rp5,6 triliun di 2021. BRI Danareksa Sekuritas juga memperkirakan GGRM akan mencetak pendapatan senilai Rp138,23 triliun pada 2022.

Dengan asumsi tersebut, BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan investor untuk mempertahankan hold saham GGRM dengan target harga atau target price Rp33.600.

"Di tengah potensi inflasi yang tinggi ke depan yang menyebabkan rendahnya keterjangkauan produk rokok, kami yakin perusahaan rokok akan berhati-hati dalam melakukan penyesuaian harga," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper