Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Gudang Garam (GGRM) Naik 9 Persen Jadi Rp124,8 Triliun pada 2021

Gudang Garam (GGRM) mencetak pendapatan sebesar Rp124,88 triliun pada 2021, naik 9,08 persen dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp114,47 triliun.
Manajemen PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) menyampaikan rencana kerja perseroan dalam paparan publik, Kamis (9/9/2021). Bisnis-Dwi Niken Tari
Manajemen PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) menyampaikan rencana kerja perseroan dalam paparan publik, Kamis (9/9/2021). Bisnis-Dwi Niken Tari

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen rokok, PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) mencetak pertumbuhan pendapatan signifikan sepanjang 2021. Sayangnya, laba bersih perseroan malah tergerus.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021 yang telah diaudit dan dipublikasikan Harian Bisnis Indonesia, Kamis (31/3/2022), emiten berkode GGRM ini mencetak pendapatan sebesar Rp124,88 triliun naik 9,08 persen dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp114,47 triliun.

Kendati demikian, biaya pokok penjualan GGRM turut melonjak signifikan 13,92 persen menjadi Rp110,6 triliun pada 2021 dibandingkan dengan Rp97,08 triliun pada 2020. Hasilnya, laba bruto GGRM tergerus menjadi Rp14,27 triliun dari Rp17,38 triliun.

Sementara itu, pendapatan lainnya turun menjadi Rp236,67 miliar dari Rp281,55 miliar. Sedangkan, beban usaha turun menjadi Rp7,15 triliun dari Rp7,58 triliun, beban lainnya naik menjadi Rp4,3 miliar dari Rp3,75 miliar.

Gudang Garam pun mencatatkan laba usaha yang tergerus menjadi Rp7,36 triliun dari Rp10,04 triliun. Alhasil, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp5,6 triliun pada 2021 anjlok 23,83 persen dari Rp7,64 triliun pada 2020.

Adapun, total aset GGRM tercatat naik menjadi Rp89,96 triliun per 31 Desember 2021 dibandingkan dengan Rp78,19 triliun pada 2020.

Rinciannya, aset lancar naik menjadi Rp59,31 triliun dari Rp49,53 triliun dengan naiknya inventori menjadi Rp47,45 triliun. Sedangkan, aset tidak lancar naik menjadi Rp30,65 triliun dari Rp28,65 triliun seiring kenaikan aset tetap bersih menjadi Rp 29,78 triliun.

Di sisi lain, total liabilitas GGRM naik menjadi Rp30,67 triliun per 2021 dibandingkan dengan Rp19,66 triliun pada 2020.

Kenaikan terutama pada liabilitas jangka pendek menjadi Rp28,36 triliun dari Rp17 triliun, hal ini karena meningkatkan utang cukai, PPN, dan pajak rokok menjadi Rp16,1 triliun dari hanya Rp9,05 triliun.

Adapun, liabilitas jangka panjang turun menjadi Rp2,3 triliun dari Rp2,65 triliun. Posisi ekuitas GGRM hingga 31 Desember 2021 yakni sebesar Rp59,28 triliun naik dari 2020 sebesar Rp58,52 triliun.

Posisi kas dan setara kas akhir tahun GGRM turun menjadi Rp3,77 triliun per 2021 dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp4,76 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper