Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan alat berat PT United Tractors Tbk (UNTR) pada tahun ini berpeluang bisa lebih tinggi dari target yang ditetapkan. Hal ini setidaknya terlihat dari tren penjualan pada awal 2022 yang naik signifikan dibandingkan dengan 2021.
Direktur United Tractors Iman Nurwahyu mengemukakan penjualan perusahaan pada 2021 cenderung membaik, didorong oleh sektor pertambangan batu bara dan nikel. Untuk 2022, perusahaan menargetkan dapat menjual setidaknya 3.700 unit alat berat.
“Tahun ini kami mencanangkan target 3.700 unit, tetapi memang dari hasil Januari-Februari 2022 indikasi pasar akan meningkat itu terlihat jelas,” kata Iman dalam konferensi pers setelah pelaksanaan RUPS Tahunan pada Jumat (8/4/2022).
Iman mengatakan UNTR bahwa prinsipal yang bekerja sama dengan perusahaan telah memberi sinyal kepada pabrik untuk menjamin pasokan barang. Dengan demikian, United Tractors bisa mengejar peluang naiknya permintaan di pasar.
Ia melanjutkan, pihaknya telah memberikan sinyal kepada seluruh prinsipal dalam naungan untuk terus menyediakan pasokan sehingga bisa mengejar peluang pasar yang bertambah.
“Kami belum menetapkan target final dari target awal 3.700 unit, tetapi indikasinya sangat kuat dua sektor mendorong pasar lebih besar dari hanya 15.000 unit awalnya menjadi 16.000 unit atau bahkan 17.000 unit secara total,” paparnya.
Baca Juga
Dia mengatakan perusahaan bisa meningkatkan pangsa pasar, selama didukung dengan kemampuan pasokan dari prinsipal.
Adapun sepanjang 2 bulan 2022, UNTR mencatat kenaikan penjualan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Berdasarkan perkembangan operasional terbaru, tercatat penjualan alat berat melesat dari 416 unit untuk year to date (ytd) Februari 2021 menjadi 1.058 unit pada ytd Februari 2022.
Capaian penjualan bulanan pada Februari 2022 sendiri sebanyak 528 unit atau 30 persen dari total penjualan.
Secara total, dalam dua bulan penjualan Komatsu paling banyak ke sektor tambang 57 persen, 15 persen ke sektor kehutanan, 18 persen ke sektor konstruksi, dan 10 persen ke sektor agro.
Selanjutnya, untuk bisnis kontrak pertambangan melalui Pamapersada Nusantara, produksi batu baranya turun dari 17,3 juta ton pada periode dua bulan berjalan 2021 menjadi 15,3 juta ton sampai Februari 2022.
Kemudian, untuk volume penjualan batu bara Tuah Turangga Agung juga tercatat turun dari 2,60 juta ton pada ytd Februari 2021 menjadi 1,83 juta ton pada ytd Februari 2022. Capaian ytd Februari 2022 ini didominasi penjualan pada Februari 2021 yang melesat 1,43 juta ton dengan perincian 1,18 juta ton thermal coal dan 251.000 ton coking coal.
Selain itu, UNTR mencatat penjualan 25.000 GEOs pada bisnis penjualan emas. Adapun, sepanjang 2022 penjualannya mencapai 50.000 GEOs, turun dari periode yang sama 2021 mencapai 66.000 GEOs