Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah berencana mengadakan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara pada Selasa (5/4/2022) besok, untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2022.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Senin (4/4/2022) seri yang akan dilelang adalah 1 seri Surat Perbendaharaan Negara – Syariah (SPN-S) dan 5 seri Project Based Sukuk (PBS).
Seri-seri tersebut adalah SPN-S 04102022 (new issuance), PBS031 (reopening), PBS032 (reopening), PBS030 (reopening), PBS029 (reopening), dan PBS033 (reopening).
Target indikatif dari lelang sukuk 22 Maret 2022 ditetapkan senilai Rp9 triliun. Adapun pemerintah mengalokasikan pembelian nonkompetitif sebesar 50 persen dari jumlah yang dimenangkan untuk seri SPN-S dan 30 persen dari jumlah yang dimenangkan untuk seri PBS.
Hasil lelang sukuk pada tahun 2022 cenderung menurun hingga akhir Maret. Pada lelang SBSN perdana yang diadakan pada 11 Januari 2022, pemerintah berhasil menghimpun penawaran sebesar Rp55,34 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah memenangkan sebanyak Rp11 triliun.
Jumlah penawaran pada lelang perdana ini juga merupakan angka tertinggi untuk lelang sukuk tahun 2022 sejauh ini.
Hasil penawaran kemudian mengalami penurunan pada lelang edisi 25 Januari 2022. Kala itu, pemerintah mengumpulkan penawaran sebanyak Rp38,29 triliun dan menyerap Rp11 triliun diantaranya.
Pada lelang 8 Februari lalu, jumlah penawaran yang masuk kembali menurun setelah pemerintah menghimpun Rp29,38 triliun. Dari angka tersebut, pemerintah memenangkan sebanyak Rp11 triliun.
Hasil lelang 22 Februari 2022 mengalami kenaikan setelah mengumpulkan penawaran sebanyak Rp33,5 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah memutuskan untuk menyerap dana sebesar Rp9 triliun.
Penurunan penawaran kembali terjadi pada lelang edisi 8 Maret lalu dengan hasil Rp15,3 triliun dan penyerapan Rp6,2 triliun. Selanjutnya, lelang 22 Maret mencatatkan penawaran terendah sejauh ini, yakni sebesar Rp13,38 triliun.