Bisnis.com, JAKARTA – Pengamat menilai PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) masih dapat mengembangkan potensi pasarnya meskipun saat ini perseroan masih merugi.
Financial Expert Ajaib Yazid Muamar menjelaskan, IPO GOTO nantinya akan menambah market cap indeks saham teknologi yang saat ini masih di bawah 5 persen.
Ia juga mengatakan, meskipun masih merugi dan ‘bakar uang’, GOTO masih berpeluang mengejar potensi pasarnya.
“Secara perusahaan GOTO masih berkembang. Untuk startup tidak dituntut untuk untung (saat ini), nanti ada saatnya dimonetisasi,” jelas Yazid dalam acara diskusi virtual di Jakarta, (4/4/2022).
Ia menambahkan, perusahaan teknologi menjadi menarik di mata investor karena adanya pergeseran ekonomi yang sedang merambah ke new economy.
Kegiatan perekonomian yang memanfaatkan teknologi digital naik cukup pesat, seiring dengan perubahan kebiasaan masyarakat yang gemar berbelanja online khususnya selama pandemi Covid-19.
Baca Juga
“Transaksi keuangan digital terus meningkat, yang tadinya kegiatan usaha atau perekonomian berbasis fisik sekarang sudah bisa dinikmati melalui digital,” imbuh Yazid.
Lebih lanjut Yazid menegaskan, Indonesia sangat membutuhkan digitalisasi untuk membantu pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan nasional.
Sehingga, akan jadi pilihan menarik bagi investor untuk mempertimbangkan investasi di sektor teknologi.
Salah satu acuannya, pertimbangkan perusahaan yang memiliki angka compounded annual growth rate (CAGR) di atas 40 persen, seperti GOTO.
“Saham GOTO berpotensi untuk terus berkembang, secara jangka panjang menciptakan nilai tambah bagi masyarakat. GOTO juga salah satu future company di Indonesia,” tandas Yazid.
Gojek Tokopedia dinilai sebagai perusahaan pemimpin pasar dengan tingkat pertumbuhan yang diprediksi konsisten.
Sebagai informasi, masa IPO saham GOTO telah berlangsung mulai pekan ini hingga tanggal 7 April 2022 mendatang. Pencatatan di papan utama BEI akan dijadwalkan pada 11 April 2022.