Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan tambang Australia, Far East Gold baru saja melantai di pasar modal Australia (ASX), hari ini, Senin (28/3/2022). Salah satu investor yang membeli saham IPO tersebut yakni pendiri Gojek.
Berdasarkan prospektus initial public offering (IPO), FEG menerbitkan saham baru sebanyak 60 juta saham dengan harga 0,20 dolar Australia per saham. Dengan demikian, perusahaan mengantongi dana segar sekitar 12 juta dolar Australia dari IPO ini.
Investor IPO termasuk Michaelangelo Moran, salah satu pendiri unicorn Indonesia GoJek. GoJek akan mendaftar akhir minggu ini sebagai bagian dari GoTo, setelah bergabung dengan Tokopedia. Penawaran umum perdananya telah mengumpulkan sekitar US$1,1 miliar.
Nama Michaelangelo Moran sudah kondang di kalangan pecinta musik elektrik. Dia merupakan salah satu Disc Jockey ternama yang pernah dipercaya untuk menjadi opening act beberapa musisi ternama seperti Ne-Yo, Far East Movement, Swedish House Mafia, Gorillaz, Kelis dan lain-lain.
Pengalamannya menjadi DJ, ia telah praktikan di banyak kota. Manila, Mumbai, Taipei, Ho Chi Minh, Hong Kong, Los Angeles, San Francisco, Kuala Lumpur, dan Singapura merupakan beberapa contoh kota tempat di mana ia pernah menampilkan talentanya.
Namun tak hanya di dunia musik, nama Michael, juga berkibar di dunia bisnis. Ia merupakan salah satu sosok kunci di balik kesuksesan dari Go-jek Indonesia untuk bisa menjadi startup teknologi yang disegani di Tanah Air.
Baca Juga
Dia telah ikut merintis Gojek bersama Nadiem Makarim. Nama Go-jek pun berasal dari usulnya yang ingin memberikan nuansa yang lebih Indonesia.
Perkenalan Michael bersama Nadiem ia ceritakan sudah terjadi dari jauh-jauh hari. Orang tua Nadiem, dan orang tuanya bersahabat satu sama lain. Maka itu, tak mengherankan bila ia dan Nadiem cukup akrab satu sama lain.
Mike undur diri dari Gojek pada 2016 dan lebih aktif pada aktivitas bisnis kreatif sejak tinggal di Bali hingga saat ini.
Mengutip laman LinkedIn miliknya, dia sempat menjadi CEO Bali Praia sebuah studio rekaman dan kafe. Co-Founder Semua Properties Bali sebuah startup yang fokus pada investasi dan properti di wilayah Bali.
Selain itu, investor IPO FEG juga adalah Prince Street Capital, sebuah perusahaan investasi yang berbasis di AS yang berfokus pada ekuitas pasar negara berkembang dan perbatasan.
Pendiri Prince Street, David Halpert, tinggal di Singapura dan memiliki koneksi dekat di Indonesia.
Chairman FEG Paul Walker mengatakan perusahaan telah mendapatkan hak komersial untuk akuisisi, eksplorasi, dan pengembangan tiga proyek pertambangan yang berlokasi di wilayah Drummond Basin dan Connors Arc, Queensland, Australia.
Lalu 3 proyek di Indonesia yakni, tambang emas Woyla di Aceh, Trenggalek di Jawa Timur dan Wonogiri di Jawa Tengah.