Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Yes! Rupiah Ditutup Menguat Rp14.345, Jumat 25 Maret 2022

Selain rupiah, mata uang lain di kawasan Asia terpantau menguat termasuk yen Jepang yang naik 0,61 persen, peso Filipina naik 0,33 persen, ringgit Malaysia naik 0,21 persen.
Ika Fatma Ramadhansari
Ika Fatma Ramadhansari - Bisnis.com 25 Maret 2022  |  15:54 WIB
Yes! Rupiah Ditutup Menguat Rp14.345, Jumat 25 Maret 2022
Karyawati salah satu bank memperlihatkan uang rupiah dan dolar di Jakarta, Kamis (29/4/2021). Bisnis - Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat pada hari ini, Jumat (25/3/2022), beriringan dengan mayoritas mata uang lain di kawasan Asia.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup menguat 0,04 persen atau 6,00 poin sehingga parkir di posisi Rp14.345,50 per dolar AS. Sementara indeks dolar AS pada pukul 15.15 WIB terpantau melemah 0,2140 poin atau 0,22 persen ke level 98,5750.

Selain itu, mata uang lain di kawasan Asia yang terpantau menguat adalah yen Jepang yang naik 0,61 persen, peso Filipina naik 0,33 persen, ringgit Malaysia naik 0,21 persen, rupee India naik 0,17 persen, dan yuan China naik 0,04 persen terhadap dolar AS.

Di sisi lain, baht Thailand terpantau melemah 0,08 persen, dolar Taiwan melemah 0,05 persen, dan won Korea Selatan melemah 0,02 persen terhadap dolar AS pada perdagangan akhir pekan ini.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam riset hariannya menyampaikan bahwa data dan komentar terbaru dari pejabat Federal Reserve memperkuat pandangan bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga lebih dari 25 basis poin pada pertemuan kebijakan berikutnya di Mei 2022.

“Ekspektasi untuk kenaikan [suku bunga AS] 50 basis poin pada pertemuan itu adalah 70,5 persen,” tulis Ibrahim dalam riset hariannya, Jumat (25/3/2/2022).

Sikap yang lebih agresif yang oleh pembuat kebijakan di AS dipercaya merupakan usaha untuk mendinginkan kenaikan inflasi dan kemudian berdampak dengan mendukung greenback akhir-akhir ini.

Lebih lanjut, Ibrahim menyatakan perang di Ukraina telah mendorong kenaikan harga minyak dan komoditas lainnya, sehingga menambah peningkatan inflasi.

Akibatnya pada pertemuan para pemimpin Barat di Brussel pada Kamis lalu sepakat untuk memperkuat pasukan mereka di Eropa Timur, meningkatkan bantuan militer ke Ukraina dan memperketat sanksi mereka terhadap Rusia.

Sementara itu, dari dalam negeri Ibrahim menyatakan bahwa pasar terus memantau keberhasilan pemerintah dalam penanganan Tax Amnesty tahap II. Di mana nilai harta bersih dari seluruh peserta program pengungkapan sukarela atau PPS mencapai Rp42,38 triliun dalam 84 hari pelaksanaan program tersebut.

Total aset peserta PPS yang sering disebut tax amnesty jilid II terdiri dari Rp36,97 triliun deklarasi dalam negeri dan repatriasi, serta Rp2,75 triliun deklarasi luar negeri. Lalu, terdapat Rp2,66 triliun yang diinvestasikan oleh peserta.

Adapun, perolehan pajak penghasilan (PPh) selama 84 hari PPS berlangsung mencapai Rp4,32 triliun. Jumlah itu mencakup 10,2 persen dari total nilai harta bersih seluruh peserta tax amnesty jilid II.

Berdasarkan sentimen di atas, Ibrahim pun memperkirakan pergerakan rupiah pada minggu depan, Senin (28/3/2022) masih ditutup menguat.

“Untuk perdagangan Senin, rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat direntang Rp14.330 - Rp14.370,” tulisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

dolar as Rupiah nilai tukar rupiah
Editor : Farid Firdaus

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top