Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukalapak (BUKA) Akuisisi Perusahaan Startup Rp14 Triliun, Siapakah Dia?

PT Nilzon Kapital Advisor mencatat emiten teknologi PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) telah mengakuisisi perusahaan rintisan senilai US$1 miliar atau setara Rp14 triliun.
Warga menggunakan aplikasi Bukalapak di Jakarta, Selasa (18/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga menggunakan aplikasi Bukalapak di Jakarta, Selasa (18/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – PT Nilzon Kapital Advisor mencatat emiten teknologi PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) telah mengakuisisi perusahaan rintisan atau startup senilai US$1 miliar atau setara Rp14,34 triliun.

John Octavianus selaku Principal Advisor dari Nilzon Capital mengatakan BUKA telah mengakuisisi perusahaan rintisan PT Belajar Tumbuh Berbagi. Dalam laporan keuangan kuartal III/2021, nilai akuisisi itu mencapai US$1 Miliar.

Dengan kurs Rabu (23/3/2022), maka nilai akuisisi itu mencapai Rp14,34 triliun. Jumlah itu hampir separuh dari total kapitalisasi pasar perseroan sebesar Rp31,12 triliun.

“Kalau kami tidak salah baca dan salah menafsirkan pengungkapan tersebut, akuisisi tersebut senilai $1 miliar. Jumlah ini cukup fantastis dibandingkan nilai market cap BUKA yang saat ini sekitar $1,93 miliar dan hamper 12 kali lipat dari nilai akuisisi sebagian saham Allo Bank oleh BUKA,” katanya dalam keterangan resmi Rabu (23/3/2022).

Bukalapak (BUKA) Akuisisi Perusahaan Startup Rp14 Triliun, Siapakah Dia?

Kesepakatan ditandatangani pada 4 November 2021, tiga bulan setelah IPO dan satu bulan sebelum persetujuan perubahan penggunaan dana IPO.

 “Kami menemukan bahwa Bolu.id adalah nama merek PT Belajar Tumbuh Berbagi (BTB), perusahaan yang sama yang akan diakuisisi BUKA,” imbuhnya. Bolu, lanjutnya, merupakan singkatan dari Belajar Online Yuk.

Frizonb Akbar Putra, Principal Advisor dan President dari Nilzon Capital menambahkan penting bagi investor untuk mengevaluasi nilai saham yang dimilikinya dan memperhatikan relative valuation.

“Kami tidak pernah bosan untuk mengingatkan investor, khususnya investor ritel, untuk tetap menggunakan data dan logika dalam berinvestasi serta mengelola risiko sebaik mungkin. Tidak perlu FOMO,” kata Frizon.

Dalam riset, Nilzon Capital menjabarkan kisaran indikatif teratas untuk kapitalisasi pasar BUKA adalah sekitar Rp21,04 triliun atau Rp204/saham. Adapun, kisaran indikatif bawah untuk kapitalisasi pasar BUKA adalah sekitar Rp 8,77 triliun, atau Rp 85/saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper