Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Tembus Rekor Tertinggi, Rupiah Malah Lesu

Mata uang rupiah melemah, berbeda arah dengan IHSG yang berhasil mencapai rekor penutupan tertinggi.
Uang dolar dan rupiah di salah satu money changer di Jakarta, Rabu (16/2/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Uang dolar dan rupiah di salah satu money changer di Jakarta, Rabu (16/2/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah pada hari ini, Selasa (22/3/2022), beriringan dengan mayoritas mata uang lain di kawasan Asia.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah ditutup melemah 0,08 persen atau 11,50 poin sehingga parkir di posisi Rp14.348,00 per dolar AS. Sementara indeks dolar AS pada pukul 15.05 WIB terpantau menguat 0,3260 poin atau 0,33 persen ke level 98,8240.

Sementara pelemahan mata uang di kawasan Asia dipimpin oleh yen Jepang yang turun hingga 0,82 persen terhadap dolar AS.

Selain itu, mata uang ringgit Malaysia ditutup melemah 0,29 persen, peso Filipina turun 0,18 persen, won Korea Selatan turun 0,15 persen, rupee India turun 0,14 persen, dan dolar Taiwan turun 0,12 persen terhadap dolar AS.

Di pasar saham, IHSG parkir pada posisi 7.000,82 atau naik 0,66 persen. Hari ini, IHSG sempat mencatatkan posisi tertinggi pada level 7.003,26 dan terendah 6.968.2.

IHSG pun berhasil mencatatkan rekor penutupan tertinggi sepanjang sejarah. Sebelumnya, IHSG mencapai level penutupan tertinggi di 6.992 pada 16 Maret 2022.

Sebelumnya, Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam riset hariannya menyampaikan bahwa indeks dolar AS bangkit kembali pada Jumat lalu setelah penurunan baru-baru ini karena pejabat Federal Reserve mengatakan kemungkinan aksi agresif Bank Sentral untuk menangani inflasi.

Sementara itu, konflik Rusia - Ukraina belum tampak menemukan titik terang setelah Ukraina pada hari ini menolak seruan Rusia untuk menyerahkan kota Mariupol kepada Rusia.

“The Fed menaikkan suku bunga sebesar seperempat poin persentase pada hari Rabu dalam upaya untuk menjinakkan inflasi pada level tertinggi 40 tahun. Itu adalah kenaikan pertama dalam tiga tahun, dan The Fed juga mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga akan datang,” jelas Ibrahim dalam riset hariannya, Senin (21/3/2022).

Sementara dari dalam negeri, Ibrahim mengungkapkan terdapat sentimen positif terkait data neraca perdagangan Februari 2022 yang mencatatkan surplus sebesar US$3,83 miliar.

Selanjutnya Ibrahim mengatakan bahwa konflik Rusia-Ukraina sendiri belum memberikan dampak terhadap kinerja perdagangan bilateral Indonesia dengan kedua negara tersebut.

Ekspor dan impor Indonesia-Ukraina pada Februari 2022 masih menunjukkan peningkatan dan mencatatkan surplus perdagangan sebesar US$3,60 juta. Sebaliknya, untuk ekspor dan impor Indonesia-Rusia mengalami penurunan dan membukukan defisit perdagangan sebesar US$4,88 juta di periode yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper