Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

IHSG Ditutup ke Rekor Tertinggi Tembus 7.000, Asing Borong Saham BBRI-TLKM

IHSG parkir pada posisi 7.000,82 atau naik 0,66 persen, mencapai rekor penutupan tertinggi sepanjang sejarah.
Lorenzo Anugrah Mahardhika
Lorenzo Anugrah Mahardhika - Bisnis.com 22 Maret 2022  |  15:06 WIB
IHSG Ditutup ke Rekor Tertinggi Tembus 7.000, Asing Borong Saham BBRI-TLKM
Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan logo Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (26/1/2022). Bisnis - Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus level 7.000 pada perdagangan hari ini, Selasa (22/3/2022), ke rekor penutupan tertinggi sepanjang masa.

IHSG parkir pada posisi 7.000,82 atau naik 0,66 persen. IHSG sempat mencatatkan posisi tertinggi pada level 7.003,26 dan terendah 6.968.2 pada hari ini.

IHSG pun berhasil mencatatkan rekor penutupan tertinggi sepanjang sejarah Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebelumnya, IHSG mencapai level penutupan tertinggi 6.992 pada pekan lalu, 16 Maret 2022.

Tercatat, hari ini 303 saham menguat, 205 saham melemah dan 175 saham bergerak ditempat. Investor asing mencatatkan aksi net foreign buy Rp771,96 miliar di seluruh pasar jelang penutupan.

Investor asing tercatat membeli saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp345,7 miliar, atau yang terbanyak hari ini. Menyusul dibelakangnya adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) senilai Rp185,3 miliar dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sebesar Rp65,4 miliar.

Analis OCBC Sekuritas Hendry Andrean menyampaikan IHSG mampu ditutup menguat sejalan dengan tren kenaikan bursa regional Asia lainnya. Investor tampaknya terlihat sudah tidak terlalu takut terhhadap ancaman kenaikan suku bunga acuan The Fed yang lebih agresif merujuk pada pernyataan Presiden The Fed Jerome Powell semalam.

Powell menyatakan bahwa The Fed melihat kondisi inflasi AS masih cenderung meningkat sehingga kemungkinan diperlukan kenaikan suku bunga acuan yang lebih agresif dibanding kenaikan 25 basis pada FOMC terakhir.

"Penguatan IHSG kali ini sepertinya juga ditopang oleh posisi investor asing yang kembali melakukan aksi beli (net buy)," paparnya dalam publikasi riset.

Menurut Hendry, investor asing merespons pidato Presiden Jokowi yang menyatakan bahwa pondasi ekonomi Indonesia semakin kuat meski adanya ketidakpastian dalam kondisi ekonomi global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

IHSG Indeks BEI bri rekor
Editor : Hafiyyan

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top