Bisnis.com, JAKARTA – PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) bersiap menggelar penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) atau private placement pada 25 Maret 2022. Private placement ini dalam rangka menukar obligasi wajib konversi (OWK) dengan saham baru perseroan.
BUMI akan menerbitkan sebanyak 6.861.319.801 saham seri C dengan harga pelaksanaan Rp80 per saham, yang merupakan harga konversi OWK yang berlaku terhadap pelaksanaan hak konversi tersebut.
Jika mengacu pada harga pelaksanaan, maka nilai transaksi private placement BUMI teranyar ini sekitar Rp548,90 miliar. Setelah transaksi, jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh BUMI akan meningkat dari 108,77 miliar saham, menjadi sebanyak 115,63 miliar saham.
“Saham tersebut terbagi atas 20,77 miliar saham seri A, lalu 53,50 miliar saham seri B, dan 41,35 miliar saham seri C,” tulis manajemen BUMI dalam keterbukaan informasi, Jumat (18/3/2022).
BUMI menargetkan pelaksanaan private placement pada 25 Maret 2022, dan hasil pelaksanaan aksi korporasi akan diumumkan pada 29 Maret 2022.
Sebagai catatan, empat pemegang OWK BUMI sebelumnya telah menukar OWK pada 17 Februari 2022. Saat transaksi, BUMI melepas 34,49 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp73 per saham. Alhasil nilai transaksi sekitar Rp2,51 triliun.
Baca Juga
Berdasarkan keterangan Ficomindo Buana Registrar pada Jumat (18/2/2022), empat pihak yang melakukan konversi OWK BUMI adalah Nuzul Fajri Muhammad Nur sebanyak 77.994 saham, Ita Haryavita sebanyak 89.041 saham, Innnovate Capital Pte Ltd sebanyak 34.496.648.183 saham, dan Ronald Ferry Pangaribuan sebanyak 1.232.877 saham.
Hari ini, Jumat (18/3/2022), saham BUMI terpantau merosot 3,57 persen ke level Rp54 dengan kapitalisasi pasar Rp5,87 triliun. Selama satu bulan terakhir saham BUMI telah melemah 22,86 persen.