Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) optimistis dapat membukukan pertumbuhan produksi CPO dan kinerja penjualan pada 2022.
Swasti Kartikaningtyas, Corporate Secretary SSMS mengatakan, pihaknya menargetkan produksi CPO perusahaan pada 2022 naik 6 hingga 8 persen dari 2021. Seiring dengan hal tersebut, produksi CPO pada tahun 2022 ditargetkan sebesar 566.265 ton.
“Sementara, target penjualan CPO kami perkirakan sebesar Rp5,47 triliun,” kata Swasti saat dihubungi Bisnis, Jumat (18/3/2022).
Prospek pertumbuhan produksi dan kinerja ini menurut Swasti ditopang oleh kondisi tanaman sawit yang dimiliki oleh perusahaan. Ia mengatakan, usia tanaman kebun perusahaan masih sangat produktif, sehingga pertumbuhan hasil dapat dicapai dengan memaksimalkan rencana kerja, pemupukan yang teratur serta mekanisasi pertanian dengan menggunakan teknologi terkini.
Untuk menopang usaha perusahaan, SSMS juga telah mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp600 miliar. Swasti menuturkan, capex tersebut bersumber dari dana internal perusahaan dan akan digunakan untuk operasional perusahaan baik planting maupun non planting.
Dilansir dari laman resmi perusahaan, SSMS mengelola 19 perkebunan kelapa sawit, yang semuanya terkonsentrasi di Kalimantan Tengah, Indonesia.
Baca Juga
SSMS dan anak perusahaan mengelola total 116.029 hektare area lahan perkebunan sawit baik yang dikelola oleh perusahaan langsung ataupun oleh petani plasma. Sebanyak 81.485 hektare merupakan lahan perkebunan inti yang telah ditanami oleh tanaman yang menghasilkan dan terdiri dari 69.236 hektare merupakan lahan perkebunan inti (nucleus), dan 12.248 hektare kebun sawit yang dikelola oleh petani plasma.
Selain itu, SSMS mengelola delapan pengolahan pabrik kelapa sawit (PKS) dan 1 pengolahan pabrik inti sawit, yakni PKS Suayap, PKS Sulung, PKS Selangkun, PKS Natai, PKS Melata, PKS Nangga Kiu, PKS Sumber Cahaya dan PKS Kanamit, serta 1 pabrik biogas.
Pabrik kelapa sawit milik SSMS memiliki kapasitas 540 metrik ton per jam dengan tingkat utilisasi pabrik mencapai 62 persen pada 2020. Perseroan berkomitmen dalam menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan yang senantiasa meningkat setiap tahun, terutama upaya Perseroan untuk memperoleh sertifikasi Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO).
“Sertifikasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa kegiatan operasional perusahaan telah dikelola sesuai dengan prinsip-prinsip keberlanjutan dan standar yang berlaku internasional,” demikian kutipan pada laman resmi perusahaan.