Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPO GoTo, Bagaimana Prospek ke Depan?

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. resmi mengumumkan rencana penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia. Sejumlah analis memperkirakan prospek startup anak bangsa tersebut.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (14/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (14/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. resmi mengumumkan rencana penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia. Sejumlah analis memperkirakan prospek startup anak bangsa tersebut.

CEO Sucor Sekuritas, Bernadus Setya Ananda Wijaya menjelaskan, prospek IPO GoTo patut menjadi perhatian. Akan tetapi, tidak bisa disamakan dengan kompetitor sesama startup karena GoTo memiliki keunikan tersendiri.

Salah satu keunikan GoTo yang tidak dimiliki perusahaan lain seperti model ekosistemnya yang terbilang cukup besar di Indonesia. Selain itu, beberapa skema yang diterapkan GoTo juga akan berkontribusi pada prospeknya nanti.

“Dengan beberapa skema yang diterapkan, seperti greenshoe dan SHSM, GoTo ingin menunjukkan komitmennya kepada para calon investor dan para pemegang saham existing,” jelas Bernadus kepada Bisnis, (15/3/2022).

Investor yang pernah menyuntikkan dana ke Gojek atau Tokopedia pun dinilai tidak akan berdampak terhadap investasinya. Pasalnya, menurut Bernadus, dengan mengikuti ketentuan SHSM maka para pemegang saham existing baik seri A maupun seri B akan dilarang menjual sahamnya selama periode lockup yang diterapkan oleh otoritas.

“Hal ini menunjukkan komitmen dari para investor GoTo untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan perusahaan jangka panjang dan bahwa IPO tidak menjadi exit strategy bagi para investor existing,” imbuh Bernardus.

Senada, Analis Teknikal Panin Sekuritas William Hartanto menjelaskan, saham IPO GoTo yang hanya beredar 4,35 persen juga menjadi upaya menjaga stabilitas harga saham. Sehingga memberikan rasa aman terhadap investor ritel, dan tidak akan lesu seperti saham kompetitornya, PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA).

“Menurut saya bagus, ada upaya untuk menjaga stabilitas harga saham, memberikan rasa aman terhadap investor ritel dan mestinya tidak berakhir seperti saham BUKA,” ujar William kepada Bisnis.

Kedua analis sepakat bahwa IPO GoTo tidak menjadi exit strategy. Prospeknya pun terbilang menjanjikan jika dibandingkan dengan BUKA yang hingga kini masih terus terkerek sampai 6,76 persen, atau melemah 20 poin di posisi 276 pada sesi pertama perdagangan (15/3/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper