Bisnis.com, JAKARTA — Emiten ritel dan distributor perangkat elektronik, PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) menargetkan penambahan gerai yang lebih agresif pada 2022. Perusahaan membidik perluasan jangkauan gerai ke kota-kota tier 2 dan 3.
Head of Investor Relation & Business Development Erajaya Swasembada Yan Stephanus mengemukakan perusahaan telah membuka 176 gerai baru selama Januari—September 2021. Tambahan toko-toko baru ini setara 88 persen dari target pembukaan 200 gerai anyar sepanjang 2021.
“Pada dasarnya kami masih sangat agresif untuk ekspansi dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2021 kami menargetkan pembukaan sekitar 200 gerai baru dan sampai September 2021 kami sudah membuka total 176 toko baru,” kata Stephanus dalam MNC Group Investor Forum 2022, Senin (14/3/2022).
Untuk 2022, Stephanus memperkirakan perusahaan akan lebih agresif daripada tahun lalu. Dia mengatakan terdapat peluang untuk memperkuat eksistensi gerai-gerai ritel kelolaan ERAA di wilayah tier 2 dan 3. Dia memperkirakan tambahan gerai bisa mencapai 500 toko baru sepanjang 2022.
“Anda mungkin sudah melihat banyak gerai Erafone di berbagai lokasi, tetapi kalau di luar daerah kota-kota besar, mungkin posisi kami belum terlalu kuat. Oleh karena itu, agresivitas masih ada, bahkan pada 2022. Kami akan mendorong ekspansi di kota tier 2 dan 3, misalnya untuk gerai Erafone. Kami akan lebih agresif dengan membuka sekitar 400 sampai 500 gerai baru untuk 2022,” paparnya.
Dia tidak merinci lebih lanjut berapa alokasi belanja modal yang disiapkan perusahaan untuk penambahan gerai. Namun, perusahaan tercatat telah memperkuat bisnis ritelnya dengan merambah lini bisnis makanan dan minuman melalui joint venture untuk operasional merek Paris Baguette.
Baca Juga
Perusahaan juga akan segera membuka gerai anyar apotek Wellings yang merupakan hasil joint venture antara Erajaya Beauty and Wellness dan CARiNG Pharmacy Retail Management Sdn Bhd.
Seiring dengan penguatan bisnis ritel dan ekspansi ke wilayah yang lebih luas, ERAA juga akan fokus pada digitalisasi dengan memaksimalkan layanan Mobile Selling dan EraXpress.
Berdasarkan laporan keuangan ERAA per September 2021, perusahaan berhasil memperoleh bersih sebesar Rp719,2 miliar pada kuartal III/2021. Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ERAA meningkat 143,7 persen dibandingkan dengan capaian pada kuartal III/2020 sebesar Rp295,11 miliar. Peningkatan laba bersih ditopang oleh kenaikan penjualan ERAA selama Januari—September 2021.
ERAA membukukan penjualan neto sebesar Rp31,18 triliun, naik 34,57 persen dibandingkan dengan kuartal III/2020 yang sebesar Rp23,17 triliun. Kenaikan penjualan bersih diikuti dengan bertambahnya beban pokok penjualan sebesar 34,11 persen dari Rp20,99 triliun menjadi Rp28,15 triliun pada periode yang sama. Laba bruto yang diperoleh ERAA mencapai Rp3,02 triliun atau tumbuh 39,17 persen secara tahunan.