Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Strategi Antam (ANTM) Manfaatkan Lonjakan Harga Emas dan Nikel

Antam siap memanfaatkan momentum lonjakan harga emas dan nikel untuk memacu kinerja.
Karyawan menunjukan replika emas logam mulia di Butik Antam, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Harga emas PT Aneka Tambang Tbk. pada hari perdagangan Selasa (8/9/2020) menurun dibandingkan dengan perdagangan hari sebelumnya. Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan menunjukan replika emas logam mulia di Butik Antam, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Harga emas PT Aneka Tambang Tbk. pada hari perdagangan Selasa (8/9/2020) menurun dibandingkan dengan perdagangan hari sebelumnya. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Harga komoditas seperti emas dan nikel melonjak di tengah adanya konflik global invasi Rusia ke Ukraina. Momentum kenaikan harga ini bisa menjadi angin segar untuk emten terkait seperti PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam.

Corporate Secretary Antam Yulan Kustiyan mengungkapkan bahwa invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina menyebabkan ketidakpastian ekonomi global. Harga komoditas terus meningkat seiring dengan terjadinya invasi.

Jika perang terus berlanjut, berdampak negatif ke ekonomi global sehingga harga komoditas emas yang semakin meningkat, termasuk emas sebagai pilihan instrumen investasi safe haven di tengah situasi kondisi yang tidak menentu.

“Kenaikan harga emas Antam beberapa waktu ini merupakan salah satu sentimen positif atas kondisi pergerakan perekonomian dunia,” ujarnya kepada Bisnis, dikutip Minggu (13/3/2022).

Sebagai satu-satunya entitas pengolahan dan pemurnian emas di Indonesia yang telah memiliki sertifikasi London Bullion Market Association (LBMA), Antam menjamin produk dan kualitas logam mulia, serta keamanan dan kenyamanan transaksi yang dilakukan. ANTAM juga memaksimalkan potensi sumberdaya emas yang dimiliki.

“Memanfaatkan momentum ini, pada 2022 Antam akan memaksimalkan produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung serta memaksimalkan penjualan yang dilakukan melalui jaringan Butik Emas Logam Mulia ANTAM yang tersebar di 11 Kota Besar Indonesia, kegiatan pameran maupun penjualan daring melalui www.logammulia.com dan tokopedia Butik Emas ANTAM Official,” jelasnya.

Pada 2021, kinerja produksi emas Antam unaudited tahun mencapai 1,69 ton, tumbuh 1 persen dibandingkan capaian produksi emas pada periode 2020 sebesar 1,67 ton. Capaian penjualan unaudited emas pada tahun 2021 tercatat sebesar 29,38 ton, tumbuh 33 persem jika dibandingkan dengan tingkat penjualan pada tahun 2020 sebesar 22,10 ton.

Pada periode 2021, Antam juga mencatatkan penjualan logam mulia tertinggi di pasar domestik (unaudited) sepanjang sejarah Perusahaan, sebesar 28,28 ton, naik 44 persen dari capaian penjualan logam mulia di pasar domestik 2020 sebesar 19,70 ton.

“Berkaca dari hal tersebut, Antam optimistis akan mampu kembali mencatatkan kinerja positif pada 2022, terlebih dengan upaya-upaya inovasi produk yang dilakukan, serta meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berinvestasi emas serta pertumbuhan permintaan emas di pasar domestik,”

Pada 2022, Antam menargetkan tingkat penjualan emas yang stabil sebesar 28 ton. Perseroan juga meyakini, emas akan tetap menjadi pilihan investasi safe haven bagi masyarakat untuk jangka panjang, maupun jangka menengah.

Sementara itu, untuk nikel, Antam berfokus pada pencapaian target produksi dan pejualan tahun ini. Antam konsisten melakukan pengendalian biaya tunai produksi dalam level yang terjaga tetap efisien untuk menciptakan keuntungan yang berkelanjutan.

“Perusahaan juga berfokus pada peningkatan output produksi komoditas inti termasuk nikel, untuk meningkatkan pendapatan serta menurunkan biaya per unit. Kami meyakini, melihat tren yang ada dapat meningkatkan capaian kinerja positif perusahaan terutama dari komoditas nikel,” ujarnya.

Yulan menambahkan, produk feronikel Antam sepenuhnya dijual di pasar ekspor, sementara pelanggan bijih nikel Antam sepenuhnya berasal dari pasar domestik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper