Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumber Tani Agung (STAA) Raup Rp542 Miliar dari IPO, Begini Ekspansinya

Dana IPO akan digunakan untuk peningkatan kapasitas usaha, termasuk untuk pembangunan refinery dengan kapasitas 2.000 ton CPO per hari.
Seremoni Virtual Pencatatan Perdana Saham PT Sumber Tani Agung Resources Tbk dengan kode saham STAA, sebagai Perusahaan Tercatat ke-11 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2022, Kamis (10/3/2022)/Dok.BEI
Seremoni Virtual Pencatatan Perdana Saham PT Sumber Tani Agung Resources Tbk dengan kode saham STAA, sebagai Perusahaan Tercatat ke-11 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2022, Kamis (10/3/2022)/Dok.BEI

Bisnis.com, JAKARTA — PT Sumber Tani Agung Resources Tbk. resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham STAA. Perseroan menjadi perusahaan ke-11 yang melantai di BEI pada 2022.

Dalam penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO), STAA berhasil mengantongi dana segar sebesar Rp542,02 miliar.

Direktur Utama STAA Mosfly Ang menyampaikan seluruh dana hasil IPO setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi saham akan digunakan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex). Sebagian besar dialokasikan untuk pembangunan industri hilir anak usaha yaitu PT Sumber Tani Agung Oils & Fats (STAOF) di atas lahan seluas 42,6 hektare.

Dana IPO juga akan digunakan untuk peningkatan kapasitas usaha, di antaranya 56 persen akan digunakan untuk pembangunan refinery dengan kapasitas 2.000 ton CPO per hari. Pembangunan diperkirakan membutuhkan waktu 22 bulan dan selesai pada Oktober 2023.

Selain itu, 22 persen dana IPO akan digunakan untuk pembangunan fasilitas dermaga yang membutuhkan waktu 22 bulan pembangunan dan diperkirakan selesai pada Oktober 2023. Sekitar 22 persen lainnya akan digunakan untuk pembangunan tangki timbun dengan kapasitas 35.000 ton yang membutuhkan waktu 22 bulan dan diperkirakan juga rampung pada Oktober 2023.

“Seluruh dana hasil IPO akan kami gunakan untuk kebutuhan belanja modal dan ekspansi usaha perseroan, di mana sebagian besarnya kami akan fokuskan untuk pembangunan industri hilir yang bertujuan untuk meningkatkan produksi produk value added kami,” kata Mosfly dalam keterangan resmi, Kamis (10/3/2022).

Didukung oleh prospek positif serta momentum yang baik pada industri perkebunan kelapa sawit, dia mengatakan STAA berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan kinerja dengan menggiatkan ekspansi usaha dengan tetap memperhatikan aspek-aspek keberlanjutan.

Perusahaan yang telah memulai operasional sejak 1970 dan berpusat di Medan, Sumatra Utara ini kini mengelola 41.775 hektare kebun inti dan plasma sawit. Secara total, perusahaan mengoperasikan 13 unit perkebunan, 9 unit pabrik minyak kelapa sawit, 1 unit pabrik pengolahan inti sawit, dan 1 unit pabrik ekstraksi ampas inti sawit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper