Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah pada awal bulan ini, Selasa (1/3/2022). Sementara mata uang lain di kawasan Asia bergerak beragam.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah ditutup menguat 0,32 persen atau 46,5 poin hingga parkir ke posisi Rp14.335 per dolar AS. Sementara indeks dolar AS pada pukul 15.05 WIB terpantau melemah 0,04 persen atau 0,038 poin ke level 96,6690.
Pada perdagangan hari ini, mata uang lain di kawasan Asia seperti baht Thailand tercatat menguat 0,43 persen, won Korea Selatan naik 0,21 persen, ringgit Malaysia naik 0,15 persen, dan peso Filipina naik 0,08 persen terhadap dolar AS.
Di sisi lain, dolar Taiwan bergerak melemah 0,09 persen, yuan China turun 0,08 persen, dan rupee India turun 0,06 persen terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini.
Sebelumnya, Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan terdapat beberapa sentimen positif untuk pasar Indonesia antara lain dengan kenaikan harga beberapa komoditas seperti minyak naik 3,04 persen, emas naik 0,34 persen, batu bara naik 1,29 persen, CPO melambung 8,15 persen, dan nikel naik 1,29 persen.
“Jika dikombinasikan dengan turunnya yield obligasi berpotensi menjadi sentimen positif untuk Bursa Indonesia yang diperkirakan melanjutkan penguatannya dihari Selasa ini,” ujar Edwin dalam riset harian, Selasa (1/3/2022).
Baca Juga
Adapun, Tim Riset Monex Investindo Futures memperkirakan indeks dolar AS melemah seiring pesimisnya data ekonomi AS seperti Goods Trade Balance dan Chicago PMI serta pasar yang tetap mengkhawatirkan krisis Rusia-Ukraina.
Rupiah melemah di saat Indonesia mencatat deflasi pada bulan Februari. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan deflasi bulan lalu sebesar 0,02 persen month-to-month (mtm), turun dari posisi inflasi Januari 2022 sebesar 0,56 persen.
Sementara itu, inflasi tahun tahunan dan tahun kalendernya sebesar 2,06 persen year-on-year (yoy) dan 0,54 persen year to date (ytd).
Dari pemantauan BPS di 90 kota, sebanyak 53 kota mengalami deflasi dan 37 mencatatkan inflasi. Adapun, deflasi tertinggi terjadi di kota Tanjung Pandan dan terendah di Palembang dan Palangkaraya. Sementara itu, inflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 0,65 persen.
"Komoditas penyumbang deflasi terkait minyak goreng, telur ayam ras dan daging ayam ras," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi Jasa BPS Setianto.
Setianto mengungkapkan deflasi dipicu oleh minyak goreng karena adanya aturan Menteri Perdagangan terkait dengan penyesuaian harga eceran tertinggi (HET). Andil deflasinya mencapai 0,18 persen. Sementara itu, telur ayam ras tercatat mengalami deflasi 0,10 persen akibat surplus produksi yang berdampak pada penurunan.