Bisnis.com, JAKARTA – PT Infovesta Utama mengungkapkan, memanasnya situasi geopolitik antara Rusia-Ukraina selama beberapa pekan ini turut memberikan efek domino bagi Indonesia, termasuk kinerja instrumen reksa dana.
“Risiko geopolitik tersebut memang cukup menekan reksa dana kelas aset berisiko di mana berpengaruh terhadap kinerja reksa dana saham dan campuran,” tulis Infovesta dalam laporan mingguannya, Selasa (1/3/2022).
Infovesta menjelaskan setelah beberapa pekan terdapat tensi geopolitik Rusia-Ukraina, pada Kamis lalu akhirnya Presiden Rusia Vladimir Putin mengambil langkah melancarkan agresi militernya ke Ukraina.
Efeknya, sejumlah negara mengecam agresi militer tersebut dan menjatuhkan sanksi berupa tekanan untuk melumpuhkan ekonomi dan keuangan Rusia.
Sanksi tersebut diantaranya larangan ekspor besar-besaran, pembatasan akses ke teknologi militer, hingga negara barat sepakat mengeluarkan Rusia dari sistem pembayaran global dan menerapkan langkah-langkah untuk menghambat industri minyak dan gasnya.
Tindakan tersebut dilakukan untuk memaksa Rusia menghentikan agresi militer lalu memulai kembali dialog diplomatik dengan Ukraina.
Baca Juga
Sementara, invasi Rusia terhadap Ukraina tersebut diperkirakan menghambat pasokan dan rantai pasokan dan berpotensi terus mengangkat harga komoditas energi yang kemudian berefek domino bagi Indonesia.
Laporan Infovesta menjelaskan, kenaikan harga komoditas di satu sisi menguntungkan bagi Indonesia dan dapat menggerek kembali surplus neraca dagang yang sebelumnya mulai mengalami kenaikan terbatas.
Di sisi lain, kenaikan harga minyak mentah dunia mendorong lonjakan harga di dalam negeri sebagai negara pengimpor minyak dan LPG.
Menurut Infovesta, hal tersebut tentunya memberikan kekhawatiran terhadap outlook inflasi dan memicu bank sentral lebih agresif dalam kebijakan moneternya.
Oleh sebab itu, konflik tersebut kemudian menekan instrumen reksa dana kelas aset berisiko, tetapi Infovesta mengaku masih optimis dengan kinerja reksa dana dengan aset berisiko ke depannya.
“Namun, kami memandang reksa dana dengan kelas aset berisiko tetap akan lebih perform ke depannya mengingat dampaknya yang cenderung menguntungkan dalam negeri,” tulis Infovesta.
Sedangkan, outlook inflasi yang diperkirakan meningkat kemudian juga turut menekan reksa dana kelas aset pendapatan tetap.