Bisnis.com, JAKARTA – Emiten transportasi dan logistik grup TP Rachmat, PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) optimistis pendapatan tumbuh di atas 50 persen pada 2021. Hal ini didukung pertumbuhan eksponensial lini bisnis jasa kurir.
Presiden Direktur Adi Sarana Armada Prodjo Sunarjanto menuturkan berhasil melewati tahun 2021 dengan baik meskipun pandemi Covid-19 masih belum berakhir.
Emiten berkode ASSA ini terus menciptakan inovasi baru untuk beradaptasi dengan situasi ekonomi yang penuh dengan ketidakpastian akibat pandemi yang tidak kunjung reda.
“Hingga akhir 2021, kami memperkirakan pendapatan ASSA bertumbuh sekitar 50 persen. Dimana pada tahun 2021, AnterAja telah berhasil memberikan kontribusi keuntungan bagi ASSA, dengan pertumbuhan mencapai hingga tiga digit yaitu sekitar 150 persen,” kata Prodjo dalam keterangan pers, Senin (28/2/2022).
Seiring dengan semakin meningkatnya transaksi melalui marketplace, serta penerapan pembatasan mobilitas masyarakat oleh Pemerintah, telah memacu perkembangan dari industri logistik ekspres termasuk Anteraja.
AnterAja mencatatkan volume pengiriman mencapai 1 juta paket per hari, dan ditargetkan pengiriman Anteraja dapat mencapai 1,5 juta paket per hari pada akhir tahun 2022.
Baca Juga
Selain itu, ASSA pada Januari 2022 telah berhasil menjadikan salah satu anak usaha yaitu PT Autopedia Sukses Lestari (ALSC), menjadi perusahaan terbuka dengan total modal yang dilepas ke publik sebesar 20 persen.
Adapun, ASLC akan fokus dalam menjalankan bisnis di bidang lelang, serta jual beli mobil secara online-to-offline (O2O) melalui merek dagang JBA Indonesia dan Caroline.id.
Dia menargetkan pendapatan dan laba bersih perseroan pada 2022 dapat tumbuh double digit di atas 30 persen.
“Kami optimistis kinerja ASSA pada 2022 ini masih bergerak naik, yang didorong oleh pertumbuhan kinerja dari lini bisnis last mile delivery AnterAja yang sangat eksponensial. Pada tahun ini, AnterAja masih akan menjadi kontributor terbesar ASSA dengan target kontribusi di atas 50 persen," urainya.