Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semacom (SEMA) Torehkan Penjualan Rp180 Miliar 2021

PT Semacom Integrated Tbk (SEMA) mencetak penjualan sebesar Rp180 miliar hingga akhir 2021.
Produk panel listrik PT Semacom Integrated Tbk.. Perseroan berencana melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) dengan menerbitkan 347 juta saham./semacom-integrated.com
Produk panel listrik PT Semacom Integrated Tbk.. Perseroan berencana melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) dengan menerbitkan 347 juta saham./semacom-integrated.com

Bisnis.com, Jakarta - PT Semacom Integrated Tbk (SEMA) mencetak penjualan sebesar Rp180 miliar hingga akhir 2021.

Jumlah itu naik 117,1 persen jika dibandingkan dengan realisasi penjualan sebesar Rp82,89 miliar pada 2020.

Direktur Utama Semacom Integrated Rudi Hartono Intan mengatakan dengan kenaikan penjualan tersebut, laba bersih yang dikantongi perusahaan juga ikut terkerek.

Menurutnya, laba perusahaan naik 478,2 persen menjadi Rp17 miliar unaudited pada periode tersebut secara year on year (yoy). Sebelumnya pada tahun 2020 laba bersih SEMA sebesar Rp2,94 miliar.

“Realisasi penjualan hingga akhir Desember 2021 sebesar Rp180 miliar. Angka ini melonjak pesat karena terelasisasinya kontrak kerja sama Perseroan dengan pihak FiberHome [PT Fiberhome Technologies Indonesia],” ujar Rudi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (23 /2/2022).

Rudi mengatakan kontrak kerja sama dengan FiberHome hingga semester I tahun 2021 lalu memberikan kontribusi terhadap total pendapatan pada periode tersebut sebesar Rp15 miliar.

Meski relatif masih kecil, namun Rudi optimistis bahwa permintaan produk baterai khususnya untuk data center akan terus meningkat seiring dengan semakin ekspansifnya industri telekomunikasi di Indonesia.

Sebagai informasi, kontrak kerja sama dengan Fiberhome dimulai pada 19 April 2021 dan akan berlangsung hingga  19 April 2024. Kedua perusahaan bersepakat untuk pembangunan dan pembuatan baterai lithium.

“Perseroan berencana melakukan diversifikasi usaha dengan membuka pasar baru sebagai pendukung industri energi terbarukan. Perseroan membidik pasar penyedia energi melalui produksi baterai untuk keperluan data center perusahaan telekomunikasi dan SPKLU [Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum],” imbuh Rudi.

Dengan mengestimasikan biaya investasi pembangunan SPKLU level 2 sebesar USD4.300 dan target kebutuhan SPKLU yang telah diproyeksikan oleh PLN pada 2021- 2025, maka terdapat potensi proyek minimum sebesar USD203 juta untuk perusahaan swasta.

Rudi berharap dapat memperoleh kontrak Kerjasama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN. Rudi menyatakan pihaknya siap membangun SPKLU ini di beberapa tempat strategis.

“Untuk mempertahankan pangsa pasar dalam industri panel listrik, baterai dan energi terbarukan, kami akan selalu melakukan usaha-usaha dalam memperbaiki dan meningkatkan kompetensi dan kualitas produk dengan melakukan inovasi produk, meningkatkan efisiensi proses produksi, serta melakukan survey pasar,” sambungnya.

Rudi menambahkan untuk pembangunan SPKLU rencananya akan dimulai awal tahun depan. Untuk saat ini perseroan sedang berupaya mengembangkan produk dengan pembangunan solar panel terlebih dahulu.

Dalam pengembangan solar panel ini, SEMA direncanakan akan berpartner dengan perusahaan asal China, Golden Concord Holdings Limited (GCL-Poly). Untuk proyek solar panel yang akan mulai dibangun tahun ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pendapatan perusahaan hingga Rp20 miliar.

"Kita baru mau kerjasama menjadi distributor salah satu merk dulu dan sekalian rencana mau assembling lokal. Nanti kita akan bikin merk sendiri," ulasnya.

Terkait dengan rencana pembangunan SPKLU, SEMA terlebih dahulu akan mencari product engineering dan kemudian diuji sampel untuk mendapatkan sertifikasi sebelum membangun lebih banyak. Untuk sementara ini nilai capex SPKLU masih dalam tahap pendalaman. Perseroan masih fokus mengembangkan panel surya di tahun ini.

"Tahun ini kita masih mengandalkan  panel dan baterai, untuk panel box kita produksi sendiri," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper