Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perbankan BUMN, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) meyakini rights issue yang dilaksanakan tahun ini akan diserap seluruhnya oleh pasar.
Corporate Secretary Bank Negara Indonesia Mucharom menjelaskan rencana rights issue perseroan masih dalam tahap persiapan. BBNI terus membangun komunikasi dengan stakeholder terkait dan menunggu momen yang tepat.
"Namun, perlu kami sampaikan bahwa kami optimistis penerbitan saham baru dapat diserap oleh para stockholder. Kinerja saham BNI juga telah mendapat apresiasi yang sangat baik sejak akhir tahun lalu," katanya kepada Bisnis, Minggu (20/2/2022).
Dengan demikian, BBNI melihat tahun ini sebagai momentum yang sangat baik untuk pengembangan bisnis organik perseroan. Investor juga telah melihat kinerja BNI sangat baik tahun lalu.
"Dengan rencana bisnis tahun ini, kami pun yakin investor juga akan percaya dengan penerbitan saham nantinya," terangnya.
Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menilai rencana rights issue sejumlah emiten baik BUMN maupun swasta ini sangat bergantung sektornya. Menurutnya, rights issue dari sektor perbankan bakal lebih diminati pasar.
Baca Juga
"Rights issue pada bank lebih diminati investor saat ini, karena umumya untuk ekspansi, sedangkan right issue untuk membayar utang [yang dilakukan BUMN Karya] bisa jadi kurang diminati," tuturnya.
Lebih lanjut, rights issue merupakan pilihan emiten dalam mendapatkan pendanaan, sehingga umumnya sudah ada calon pembeli yang siap mengambil saham yang tak diserap pasar atau stand by buyer.
Para emiten BUMN ini bisa saja memanfaatkan rencana rights issue tersebut untuk mengundang investor strategis. Langkah ini dapat ditempuh terutama bagi emiten yang dipandang proses penerbitan saham barunya kurang diminati pasar.