Bisnis.com, JAKARTA – Penyedia data dan indeks pasar modal Financial Times Stock Exchange (FTSE) Russell merombak daftar saham pada indeks FTSE Global Equity Index Series Asia Pacific Ex-Japan Ex-China.
Beberapa saham dari Indonesia masuk ke dalam indeks ini seperti saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) yang masuk ke kategori saham berkapitalisasi besar (large cap). Sementara itu, saham PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) keluar dari kategori large cap dan masuk ke mid cap atau kapitalisasi menengah.
Deputy head of Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati mengatakan perombakan indeks FTSE telah kerap terjadi. Dia mengatakan saham yang masuk dalam daftar memiliki potensi kenaikan harga. Sebaliknya, saham yang didepak dari indeks FTSE cenderung mengalami penurunan harga.
"Kenaikan harga tersebut diasumsikan adanya inflow dari dana yang bersumber dari passive funds dengan catatan acuan investasinya menggunakan indeks FTSE," kata Ike ketika dihubungi, Senin (21/2/2022).
Dia mengatakan kategori large cap dan mid cap biasanya akan memengaruhi jumlah alokasi passive funds yang akan digunakan. Hal ini turut tecermin pada perdagangan hari ini di mana saham EMTK yang masuk large cap mengalami kenaikan signifikan 8,09 persen.
"Dan saham SMGR [Semen Indonesia] yang keluar dari large cap mengalami penurunan 1,02 persen. Namun dampak ini biasanya akan berlangsung dalam jangka pendek," katanya.
Baca Juga
Sementara itu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji mengemukakan perubahan pembobotan saham yang berdampak pada perombakan indeks FTSE turut dipengaruhi kinerja saham-saham terkait selama pandemi. Sebagai contoh, GGRM menghadapi tantangan yang besar.
"Sedangkan EMTK kalau dari sisi kapitalisasinya mengalami tren menguat ditopang faktor ekonomi. Selama pandemi perilaku masyarakat mengarah ke digitalisasi," papar Nafan.
Dia juga mencatat kinerja sektor teknologi di berbagai indeks cenderung terapresiasi. Sektor yang diuntungkan pandemi Covid-19 disebutnya cenderung bakal meningkatkan kinerja untuk menjaga keyaikinan para investor.
Sebagai informasi, penyedia data dan indeks pasar modal Financial Times Stock Exchange (FTSE) Russel merombak daftar saham dalam indeks FTSE Global Equity Index Series Asia Pacific Ex-Japan Ex-China.
Adapun perubahan dalam semi annual review ini akan efektif pada penutupan perdagangan Jumat, 18 Maret 2022 atau pada awal perdagangan Senin 21 Maret 2022.
Berikut rincian perombakan saham-saham Indonesia dalam indeks FTSE Russell:
Untuk indeks saham berkapitalisasi besar (large cap), saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) masuk. Adapun, saham PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) keluar dan masuk ke mid cap atau kapitalisasi menengah. EMTK dan GGRM menjadi satu-satunya saham Bursa Efek Indonesia yang masuk kelas large cap dan mid cap tersebut.
Selanjutnya kelompok saham kapitalisasi kecil (small cap), terdapat dua saham baru yang dimasukkan yaitu saham PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) dan PT Harum Energy Tbk. (HRUM).
Selain BRIS, saham PT Kresna Graha Investama Tbk. (KREN) juga dikeluarkan dari indeks small cap dan terhapus dalam rebalancing kali ini.
Sejumlah pendatang baru mewarnai kelompok micro cap yaitu BALI, INPC, BNBA, BVIC, ERAA, RSGK, KREN, FILM, BHIT, BCAP, IPTV, MLPL, MLPT, META, PBRX, PSSI, PPRO, PRDA, SMDR, BKSL, RANC, TMAS, WINS. Sementara itu, saham ASSA, KOTA, dan MSIN didepak dari kelompok micro cap ini.
Sementara itu, saham EMTK juga masuk ke dalam indeks FTSE All-World. Di kategori FTSE All-Caps (large, mid and small cap/ LMS), saham BBYB, EMTK, HRUM masuk, sedangkan saham KREN keluar.
Sejumlah saham juga masuk indeks FTSE Total-Cap, yaitu BALI, BNBA, BBYB, BVIC, EMTK, ERAA, RSGK, FILM, BHIT, BCAP, IPTV, MLPL, MLPT, META, PBRX, PSSI, PPRO, PRDA, HRUM, SMDR, BKSL, RANC, TMAS, WINS.